Kotabumi (Lampost.co) – Bupati dan Wakil Bupati Lampung Utara (Lampura), Hamartoni Ahadis – Romli siap menjalankan 6 program terbaik cepat dan 16 program prioritas. Program tersebut akan bergulir selama 5 tahun kedepan.
Hal itu tersampaikan oleh Ketua Tim Transisi Bupati dan Wakil Bupati Lampung Utara 2025-2030, Suwardi. Ia menjelaskan ada 6 program terbaik cepat dan 16 program prioritas selama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Lampura, Hamartoni Ahadis – Romli.
Sementara itu, program tersebut merupakan hasil sinkronisasi dengan Bappeda Kabupaten Lampung Utara. Sehingga harapannya dapat cepat terealisasikan kepada masyarakat. “Itu juga merupakan hasil menyerap aspirasi masyarakat saat masa kampanye pilkada serentak lalu,” katanya kepada Lampung Post kemarin.
Kemudian program tersebut, menurutnya ada yang dapat tercapai dalam 100 hari kerja dan tidak. Seperti misalnya pengadaan seragam sekolah. Ia menilai bisa terlaksanakan dalam beberapa waktu. “Jadi ini masuk juga dalam program 100 hari kerja juga. Cuma dikerjakan secara bertahap,” terangnya.
Lalu enam program terbaik cepat. Seperti masalah pelayanan administrasi kependudukan sampai tingkat desa dan kelurahan serta perekaman data kependudukan tingkat kecamatan. Lalu Akselerasi pelayanan masyarakat kecamatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Kemudian Puskesmas mider dan integrasi pelayanan primer yang terlengkapi dengan peralatan medis, obat – obatan, tenaga kesehatan dan pelayanan gratis.
“Juga pemberian seragam sekolah gratis bagi peserta didik baru jenjang SD dan SMP. Kemudian bantuan pendidikan bagi anak tidak mampu dan berprestasi yang akan melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi. Serta optimalisasi manajemen RSD Mayjend (Purn) HM Ryacudu,” tegasnya.
16 Program Prioritas
Selain itu, terdapat 16 program prioritas yang menjadi andalan dalam kepemimpinan Hamartoni – Romli lima tahun kedepan. Seperti hilirisasi produk pertanian unggulan Lampung Utara menjadi bernilai tinggi. Menjamin ketersediaan sarana produksi bagi petani. Peningkatan ketahanan pangan bagi masyarakat. Pemberantasan kemiskinan menuju zero stunting.
“Juga ada penguatan UMKM dan koperasi melalui program kredit usaha dan ekonomi digital. Menjamin ketersediaan dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Menjamin ketersediaan dan aksesibilitas pendidikan. Penguatan kesetaraan gender. Serta perlindungan hak perempuan, anak, penyandang disabilitas dan lansia,” tambahnya.
Kemudian sampai kepada perbaikan rumah tidak layak huni melalui program bedah rumah untuk masyarakat tidak mampu. Serta, pemberian bantuan bagi guru honorer, guru ngaji, marbot masjid/ sebutan agama lain, Babinsa dan bhabinkamtibmas.
Sementara masyarakat juga berharap pemimpinnya bisa mewujudkan keinginan masyarakat. “Kami masyarakat tidak banyak berharap, yang penting kebutuhan kami tersedia. Seperti masalah kesehatan gratis, penyediaan seragam sekolah. Serta sarana – prasarana bidang pertanian. Karena apa, mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani,” ujar salah seorang warga, Andi.