Bandar Lampung (Lampost.co) – Keberadaan guru Bimbingan Konseling (BK) bagi siswa sekolah sangat penting untuk memberikan layanan konsultasi. Melalui konseling yang tepat, siswa tidak kesulitan dan bisa menentukan pilihan perguruan tinggi. Sehingga dengan mudah untuk melanjutkan pendidikannya.
Ketua Majelis Guru BK (MGBK) Indonesia, Budhy Ramdhany mengungkapkan. Saat ini jumlah guru BK se Indonesia masih sangat minim. Idealnya, satu guru BK menangani lima rombongan belajar (rombel).
Namun, pada penerapannya saat ini terdapat 1 sekolah dengan 30 rombel hanya memiliki 2 guru BK. Kondisi itu tentu mempengaruhi kualitas konseling untuk para peserta didik.
“Jumlah guru BK itu masih sangat kurang, saat ini 1 guru BK masih banyak yang memegang lebih dari 5 rombel.” ungkapnya usai penandatanganan kerjasama MGBKI dengan Guru BK se-Bandar Lampung, Selasa, 25 Februari 2025.
Kemudian dalam kegiatan itu, MGBK Indonesia melibatkan dengan Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani). Selain untuk memberikan alternatif perguruan tinggi, dalam kerjasama itu Unjani juga siap memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas peran guru BK.
Kapusis Humad Unjani, Sigit Anggoro menyampaikan, melalui kerjasama itu pihaknya siap memberikan bantuan kepada sekolah. Khususnya dalam program penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Dalam kerjasama ini kami siap menyediakan SDM langsung dari fakultas sesuai kebutuhan sekolah,” katanya.
Selanjutnya ia menambahkan, Lampung menjadi daerah kedua terbanyak penyumbang mahasiswa Unjani. Sehingga pihaknya cukup antusias untuk bekerjasama dengan sekolah dan guru-guru lain selain peran guru BK.
“Kalau sekolah butuh dosen kami untuk memberikan pembinaan kepada siswa. Atau ada laboratorium yang perlu kita cek kelayakannya kami siap membantu,” tambahnya.