Bandar Lampung (Lampost.co) — Bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Bandar Lampung menimbulkan kerugian materi. Warga mengaku mengalami rugi besar akibat banjir yang menerjang kediamannya.
Salah satunya warga Sepangjaya, Labuhan Ratu, Ardi (29), mengaku kehilangan banyak elektronik karena rusak lantaran banjir. Alat elektroniknya tidak bisa diperbaiki lagi.
“Ada beberapa barang rusak dan tidak bisa servis lagi, seperti laptop, komputer, dan televisi. Akibat banjir harus kehilangan itu semua, karena kalau mau servis biayanya mahal,” katanya, Kamis, 6 Maret 2025.
Ardi menjelaskan masih ada sedikit alat elektronik yang selamat dari banjir seperti handphone, tablet, dan elektronik kecil.
Menurutnya, kerugian yang ia tanggung mencapai puluhan juta rupiah. “Bisa sampai Rp50 juta karena ini kasur sampai sofa juga rusak,” ujarnya.
Mengungsi
Ia beserta anak dan istrinya pun terpaksa mengungsi selama dua malam karena banjir setiggi dada orang dewasa. “Surut cukup lama. Ini sangat merugikan kami,” katanya.
Terpisah, Daesy (43) mengaku pasca kejadian banjir tersebut dirinya bersama keluarga harus alami merusakan dokumen penting. Sejumlah surat berharga rusak karena sobek dan tercampur lumpur.
Ia merincikan sejumlah kerugian mulai dari dokumen ijazah, surat nikah, dokumen kependudukan hingga surat tanah. “Yang berat surat tanah ya karena mau menguru lagi susah. Saya tidak sempat evakuasi surat-surat karena tidak menyangka alami banjir,” jelasnya.
Daesy berharap ada langkah taktis dari pemerintah untuk menangani banjir tersebut. “Semoga ada solusi yang jelas dan pasti, sehingga tidak ada lagi banjir,” ujarnya.