Jakarta (Lampost.co) — Upaya Patrick Kluivert dan PSSI menambah kekuatan Timnas Indonesia melalui program naturalisasi kembali menemui hambatan. Empat pemain keturunan Indonesia yang masuk incaran naturalisasi justru lebih dulu dipanggil Timnas Belanda. Hal ini semakin mempersempit peluang Indonesia mendapatkan tambahan amunisi jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Poin Penting:
-
Empat pemain keturunan Indonesia yang diincar PSSI resmi bergabung Timnas Belanda U-21.
-
Pemanggilan itu membuat peluang naturalisasi semakin kecil.
-
Keputusan Belanda memagari pemain-pemain itu menandakan mereka tidak ingin kehilangan talenta potensial.
Keputusan Belanda memanggil empat pemain keturunan Indonesia tersebut membuat langkah Kluivert dan PSSI dalam mendatangkan talenta diaspora semakin sulit. Lantas, siapa saja empat pemain keturunan Indonesia yang masuk Timnas Balenda?
1. Ian Maatsen
Nama Ian Maatsen terus menjadi sorotan. Bek kiri Aston Villa ini sebelumnya digadang-gadang bisa memperkuat Timnas Indonesia, mengingat ia minim kesempatan bermain di Timnas Belanda senior.
Baca juga: Patrick Kluivert Meradang Menjelang Dua Laga Penting Timnas Indonesia
Namun, Belanda lebih dulu mengambil langkah dengan memasukkan Maatsen ke skuad U-21. Situasi ini praktis menggagalkan rencana PSSI menaturalisasinya. Nilai pasar Maatsen yang mencapai Rp556,1 miliar semakin menegaskan ia adalah aset berharga bagi Negeri Kincir Angin.
2. Million Manhoef
Scouting Timnas Indonesia sempat memantau Million Manhoef, striker muda yang kini memperkuat Stoke City. Potensinya yang masih berkembang menjadi daya tarik bagi Patrick Kluivert untuk memasukkannya dalam proyek naturalisasi.
Namun, Belanda lebih cepat bertindak. Peluang Indonesia untuk memanfaatkan jasanya tertutup setelah Belanda memanggilnya ke Timnas U-21, menutup peluang Indonesia mengamankan jasanya.
3. Ryan Flamingo
Ryan Flamingo menjadi nama lain yang gagal menjadi rekrutan Timnas Indonesia. Bek PSV Eindhoven ini sebenarnya masuk radar PSSI, tetapi Belanda bergerak cepat dan memanggilnya ke skuad U-21.
Sebagai pemain yang menjadi andalan di klub besar Eredivisie, proyeksinya Flamingo memperkuat lini belakang Belanda di masa depan. Keputusan ini otomatis membuat Indonesia kehilangan kesempatan menaturalisasi pemain berusia 23 tahun tersebut.
4. Dani van den Heuvel
Dani van den Heuvel memiliki garis keturunan Indonesia dari neneknya yang berasal dari Surabaya. Secara regulasi FIFA, hal ini menjadi dasar kuat bagi Indonesia untuk menaturalisasinya.
Namun, langkah Indonesia mendekati Heuvel mendapat respons cepat dari Belanda. Dalam upaya system pengembangan pemain, Belanda memanggil liper muda itu ke Timnas U-21.