Jakarta (Lampost.co)- Bulan Sutena mengeksplorasi bakat aktingnya di film Made in Bali. Film ini menggabungkan unsur romantis dan budaya khas Bali.
Poin Penting
- Peran yang Natural – Bulan merasa nyaman karena karakter Putu sesuai dengan latar belakangnya sebagai orang Bali.
- Kisah Cinta Segitiga – Film ini mengisahkan Made yang dijodohkan dengan Putu, tetapi menyadari cintanya pada Niluh.
- Budaya Bali Kental – Film ini menampilkan keindahan alam dan budaya Bali, termasuk wayang dan tradisi lokal.
- Konflik Emosional – Made menyadari perasaannya ketika Niluh akan dibawa ke Jepang oleh ayahnya.
Bulan Sutena merasa nyaman memerankan Putu. Karakter itu sesuai dengan latar belakangnya sebagai orang Bali. Ia tak perlu banyak belajar dialek atau gerak tubuh khas Bali.
“Aku lahir dan besar di Bali. Jadi, aku menjadi diri sendiri di film ini,” kata Bulan.
Film Made in Bali menyajikan pemandangan eksotis dan kisah cinta segitiga yang penuh emosi. Penonton akan merasakan pengalaman yang mendalam.
Kisah ini berfokus pada Made (Rayn Wijaya), dalang muda dari Gianyar. Ia telah di jodohkan dengan Putu (Bulan Sutena), anak pembuat wayang.
Namun, tanpa disadari, sahabatnya Niluh (Vonny Felicia) mencintainya sejak lama. Niluh memiliki darah Bali-Jepang.
Konflik memuncak saat Makoto (Nobuyuki Suzuki), ayah Niluh, ingin membawanya kembali ke Jepang. Saat itu, Made baru menyadari perasaannya.
Made berusaha menyatakan cinta melalui pertunjukan wayang anime. Sayangnya, Putu mengetahui rencananya. Akibatnya, hubungan mereka hancur.
Film ini menampilkan Rayn Wijaya, Vonny Felicia, Bulan Sutena, Naomi Hitanayri, serta aktor lainnya.
Made in Bali mengajak penonton merasakan cinta, pengorbanan, dan budaya dalam satu layar.