Jakarta (Lampost.co)–Dua lagu karya legendaris Titiek Puspa yang tak lekang oleh waktu adalah Bing dan Kupu-kupu Malam yang penuh makna.
Lagu “Bing” diciptakan oleh Titiek Puspa sebagai bentuk penghormatan atas wafatnya Bing Slamet, sahabat sekaligus ikon hiburan Tanah Air. Lagu ini menyampaikan rasa kehilangan dengan lirik yang sangat menyentuh:
“Bing, mengapa kau pergi
Begitu cepat pergi
Tinggalkan kami…”
Melalui lagu ini, Titiek tidak hanya berduka, tapi juga mempersembahkan cinta dan kenangan abadi bagi almarhum. Lagu ini telah menjadi simbol dari kehilangan, kenangan, dan persahabatan sejati yang tak lekang oleh waktu.
Baca Juga: Lagu Bing dan Kupu-kupu Malam yang Melekat dengan Titiek Puspa
Kupu-Kupu Malam: Lagu Penuh Empati untuk Mereka yang Terpinggirkan
Berbeda dari “Bing” yang bersifat personal, lagu “Kupu-Kupu Malam” menampilkan kepekaan sosial Titiek Puspa. Lagu ini menggambarkan kehidupan wanita malam tanpa stigma atau penghakiman.
“Walau dia tak mungkin
Mampu mengangkat derajat dirinya
Namun dia tetap
Kupu-kupu malam…”
Melalui lagu ini, Titiek mengajak kita untuk berhenti menilai seseorang dari permukaannya. Lagu ini menjadi simbol kekuatan musik sebagai alat penyampaian empati dan kritik sosial yang elegan.
Warisan Legendaris Musik Tak Terlupakan
“Bing” dan “Kupu-Kupu Malam” menunjukkan dua sisi dari Titiek Puspa—seorang sahabat yang tulus, dan seorang seniman yang peka terhadap kehidupan sekitar. Kedua lagu ini membuktikan bahwa musik bisa lebih dari sekadar hiburan: ia bisa menjadi ruang untuk menyampaikan cinta, duka, dan kemanusiaan.
Titiek Puspa, yang memiliki nama asli Sudarwati, lahir pada 1 November 1937 di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan. Ia kemudian terkenal sebagai salah satu ikon musik Indonesia yang berkarier selama lebih dari enam dekade.
Perjalanan musik Titiek Puspa mulai ketika ia memenangkan ajang Bintang Radio pada tahun 1954. Kemenangan ini membuka jalan baginya untuk bergabung dengan Orkes Studio Jakarta pada era 1960-an.
Selamat jalan Oma Titiek Puspa.