Jakarta (Lampost.co) — Pascal Struijk, bek Leeds United, menjadi buah bibir pencinta sepak bola Indonesia setelah membawa timnya promosi ke Premier League musim 2025/2026. Namun, bukan hanya performa gemilangnya yang menyedot perhatian publik.
Poin Penting:
-
Pascal Struijk membantu Leeds United promosi ke Premier League 2025/2026,
-
Memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya.
-
Voetbal Primeur mengabarkan Struijk sudah mendapat izin untuk membela Indonesia.
Kabar terbaru menyebutkan bek Leeds United itu mendapat izin membela Timnas Indonesia. Saat Leeds United melawan Oxford United, Sabtu, 19 April 2025, Struijk tidak bermain dan hanya menonton di tribune. Menariknya, ia duduk di area yang sama dengan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Kehadiran keduanya di saat bersamaan dinilai bukan sekadar kebetulan sehingga menguatkan isu tersebut.
Voetbal Primeur Bocorkan Informasi Naturalisasi
Kabar Struijk akan bergabung Timnas Indonesia pertama kali datang dari media asal Belanda, Voetbal Primeur. Dalam sebuah podcast pada September 2024, jurnalis senior mereka, Dennie van Laar, menyebutkan bek Leeds United itu telah mendapat izin membela Garuda.
Baca juga: Striker Keturunan Indonesia di Liga Belanda Masuk Calon Naturalisasi
“Seseorang yang tidak banyak disebutkan: Pascal Struijk diizinkan bermain untuk Indonesia. Dia pemain yang luar biasa,” ujar Van Laar.
Meski demikian, belum ada keterangan resmi dari PSSI atau keluarga Struijk terkait pihak yang memberikan izin tersebut.
Bek Tangguh untuk Formasi 3-4-3
Struijk merupakan tipikal bek modern dan bisa bermain di dua posisi, baik sebagai bek tengah maupun bek kiri. Formasi 3-4-3 yang menjadi andalan pelatih Patrick Kluivert sangat cocok dengan kemampuan Struijk. Bek Leeds United tersebut bisa menjadi rekan sepadan bagi Jay Idzes, Rizky Ridho, maupun Mees Hilgers.
Struijk mencatatkan 85 penampilan bersama Leeds United di Championship. Dia memiliki kemampuan membaca permainan dengan baik serta duel udara yang solid. Dia bisa menjadikan persaingan di lini belakang Timnas Indonesia semakin kompetitif.
Dari Surabaya hingga Jatinangor
Struijk bukanlah pemain asing tanpa hubungan dengan Indonesia. Dalam sebuah wawancara pada 2020, ia mengungkapkan kakeknya, Peter Weydemuller, lahir di Surabaya, Jawa Timur. Sementara sang nenek, Ineke van den Brink, pernah menempuh pendidikan di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Peluang bek Leeds United itu untuk menjadi warga negara Idnonesia (WNI) sangat besar karena memiliki jalur garis keturunan. Apalagi, PSSI kini tengah gencar memanfaatkan talenta diaspora demi mengangkat prestasi tim nasional.
Bola di Tangan PSSI
Kini tinggal bagaimana PSSI menyikapi dengan peluang tersebut. Federasi perlu segera mengambil langkah konkret untuk segera memproses naturalisasi bek Leeds United.
Struijk bisa menularkan kontribusinya yang besar di klub saat bergabung di Timnas Indonesia sehingga membawa dampak signifikan. Kehadirannya bukan hanya akan memperkokoh lini belakang, tetapi juga meningkatkan daya saing Garuda di pentas internasional.