Jakarta (Lampost.co) – Film Mungkin Kita Perlu Waktu akan hadir di bioskop seluruh Indonesia mulai 15 Mei 2025. Film drama keluarga itu mengangkat tema kehilangan dan trauma, serta menggambarkan lima tahap berduka menurut teori Elisabeth Kübler-Ross.
Sutradara Teddy Soeriaatmadja mengungkapkan setiap karakter dalam film itu mewakili fase berbeda dalam proses berduka. Mulai dari penyangkalan, kemarahan, tawar-menawar, depresi, hingga penerimaan.
“Ada yang menolak kenyataan, ada yang marah, ada yang merasa terpuruk. Semua fase itu nyata dan manusiawi,” kata Teddy.
Ia menambahkan film itu ingin menunjukkan setiap individu memiliki cara unik dalam menghadapi trauma.
Trailer Mungkin Kita Perlu Waktu rilis pada 18 April 2025. Dalam cuplikan berdurasi 1 menit 55 detik, penonton diperlihatkan percakapan tajam antara karakter psikolog Nana (Asri Welas) dan Ombak (Bima Azriel), yang menyoroti emosi remaja dalam keluarga yang rapuh.
Sinopsis Mungkin Kita Perlu Waktu
Film itu menceritakan dinamika keluarga yang makin renggang setelah kehilangan Sara (Naura Hakim), anak sulung mereka. Kepergian Sara menghancurkan keseimbangan emosional dalam keluarga.
Ombak mengalami depresi, Restu (Lukman Sardi) mencoba menyatukan keluarganya, dan Kasih (Sha Ine Febriyanti) marah atas semua yang terjadi. Situasi semakin rumit karena komunikasi di dalam keluarga nyaris tidak ada.
Meski tinggal serumah dan sering makan bersama, mereka tak benar-benar berbicara dari hati ke hati. Ombak justru lebih nyaman berbagi cerita dengan sahabatnya, Aleiqa (Tissa Biani), dan psikolog bernama Nana.
Produser Eksekutif Lukman Sardi menegaskan film itu adalah cerminan dari banyak keluarga di Indonesia. “Kadang kita pikir keluarga baik-baik saja, padahal ada jarak emosional yang tak pernah selesai,” ujarnya.
Ia berharap film itu mengajak orang tua dan anak-anak untuk bertanya, “Keluarga seperti apa yang ingin kalian bangun?”
Drama Emosional Sarat Pesan
Film produksi Kathanika Films, Adhya Pictures, dan Karuna Pictures itu ingin menyoroti pentingnya komunikasi dan proses penyembuhan dalam keluarga. Ricky Wijaya, Produser Eksekutif lainnya, meyakini genre drama keluarga seperti itu tetap kuat di tengah dominasi film horor.
Ia optimis Mungkin Kita Perlu Waktu juga memberikan dampak emosional yang besar bagi penontonnya. “Genre itu selalu punya tempat di hati penonton. Ceritanya dekat, emosinya kuat, dan pesannya dalam,” ujar Ricky.