Jakarta (Lampost.co) – Sudah lima bulan Abah Qomar wafat, namun isu tak sedap kembali menyeruak. Sejumlah oknum menyebut makamnya tak terurus. Anak mendiang, Rahardja atau Jay Kaktus, langsung menanggapi kabar itu. Ia menyebut tuduhan tersebut sangat melukai perasaan keluarga.
Poin Penting
- Makam Abah Qomar dituduh tidak dirawat oleh oknum pembuat konten.
- Jay Kaktus, anak Abah Qomar, mengecam konten tersebut dan menyebutnya tidak berdasar.
- Siti Mariyam meminta publik tidak menilai tanpa memahami kondisi keluarga.
- Keluarga berharap netizen tidak asal membuat konten tanpa konfirmasi dan empati.
Ia mengecam keras pembuat konten yang menyebarkan video makam Abah Qomar. Video itu menyudutkan tanpa konfirmasi. “25 tahun gue hidup, bokap gue selalu difitnah,” kata Jay lewat unggahan video di TikTok Abah Qomar, Minggu (25/5/2025).
Baca juga :
Jay Kaktus juga membantah tuduhan liar yang menyebut ayahnya punya istri lebih dari satu. Ia merasa itu fitnah keji. Selain itu, Jay mengungkap alasan keluarga belum memugar makam. Ia menyebut keputusan itu berdasarkan tiga pertimbangan utama.
Pertama, Abah Qomar ingin makamnya tetap sederhana. Kedua, makam masih basah dan belum boleh dipugar. Ketiga, posisi makam berada di samping kedua orang tua Abah. Keduanya telah dimakamkan sejak 2003 lalu. “Makamnya bokap gue baru. Gak bisa langsung disemen. Tunggu tanah padat dulu,” tegas Jay dalam klarifikasi.
Jay juga menyoroti sikap oknum yang merekam tanpa izin. Ia menyayangkan konten viral itu dibuat tanpa riset mendalam.”Emang lu bayarin pemakaman? Emang lu urus makam? Terus kenapa rekam seenaknya?” ujarnya lantang.
Siti Mariyam, istri mendiang Abah Qomar, juga ikut bersuara. Ia menyebut keluarganya masih dalam suasana duka. Ia merasa sedih karena empati publik berubah menjadi tudingan. Terlebih, pelaku tidak paham kondisi sebenarnya. “Dia merasa kasihan. Tapi pemikirannya tidak sama seperti kami. Jangan samakan begitu saja,” ujar Mariyam.
Ia menambahkan, keluarga sebenarnya menunggu waktu yang tepat untuk renovasi makam. Setidaknya enam bulan ke depan.
Rahardja juga meminta netizen bijak sebelum menyimpulkan. Ia menegaskan pentingnya mencari fakta sebelum membuat konten. “Kalau gak tahu, tanya penjaga makam. Jangan cuma upload, tapi tidak punya wawasan,” tutupnya tegas.