• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Sabtu, 07/06/2025 12:51
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Hiburan

Museum ini Pamerkan Kondom Tertua dari Abad ke-19, Dibuat dari Usus Domba

Kondom itu diperkirakan berusia hampir 200 tahun dan mencerminkan pandangan masyarakat Eropa terhadap seksualitas di masa lalu.

Effran by Effran
06/06/25 - 13:13
in Hiburan
A A
Museum Rijksmuseum di Belanda memamerkan kondom berusia hampir 200 tahun, dibuat dari usus domba dan dihiasi gambar erotis. Simbol sejarah seksualitas itu menjadi bagian pameran tentang prostitusi abad ke-19. Kelly Schenk/Rijksmuseum via AP

Museum Rijksmuseum di Belanda memamerkan kondom berusia hampir 200 tahun, dibuat dari usus domba dan dihiasi gambar erotis. Simbol sejarah seksualitas itu menjadi bagian pameran tentang prostitusi abad ke-19. Kelly Schenk/Rijksmuseum via AP

Belanda (Lampost.co) — Museum nasional Belanda, Rijksmuseum, menghadirkan benda unik dalam koleksi terbarunya. Sebuah kondom dari 1830 yang terbuat dari usus domba kini terpajang di ruang cetakan hingga akhir November.

Kondom itu diperkirakan berusia hampir 200 tahun dan mencerminkan pandangan masyarakat Eropa terhadap seksualitas di masa lalu. Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, benda itu juga menyimpan nilai artistik yang kuat.

Berhias Gambar Erotis, Berasal dari Rumah Bordil

Kondom tersebut menampilkan ilustrasi erotis yang menggambarkan sosok biarawati bersama tiga pendeta. Museum menduga benda itu dulunya menjadi suvenir dari rumah bordil.

Terdapat tulisan dalam bahasa Prancis bertuliskan “C’est mon choix” atau “Ini pilihanku”. Frasa itu mengacu pada lukisan terkenal “The Judgment of Paris” karya Pierre-Auguste Renoir.

Teknik Pembuatan Kondom Tua

Joyce Zelen, kurator cetakan di Rijksmuseum, menjelaskan teknik pembuatannya. Para pembuat meletakkan usus domba secara mendatar. Lalu mencetak desain menggunakan pelat tembaga yang terukir dan tinta.

Menurut Zelen, kondom jenis itu kemungkinan besar tidak digunakan secara langsung. Namun, bahan serupa tetap digunakan dalam pembuatan kondom pada masa itu untuk melindungi dari penyakit.

Mencegah Sifilis dan Kehamilan

Pada abad ke-19, penyakit seperti sifilis menyebar luas di Eropa. Kondom seperti itu menjadi alat perlindungan sederhana meskipun efektivitasnya terbatas. Penggunaan bahan alami seperti usus hewan masih menjadi praktik umum kala itu.

Kondom itu menggambarkan upaya awal masyarakat dalam menjaga kesehatan seksual. Meski tampilannya nyeleneh, fungsinya tetap relevan dengan isu kesehatan saat ini.

Pameran Seksualitas dan Prostitusi Abad ke-19

Pameran yang berlangsung hingga November itu mengangkat tema besar tentang prostitusi dan seksualitas di Eropa era 1800-an. Rijksmuseum ingin menunjukkan sejarah kesehatan seksual tak selalu bersifat formal dan serius.

Benda seperti kondom kuno itu memberikan perspektif lain tentang masyarakat kala itu memandang hubungan intim, seni, dan pilihan pribadi.

Kondom berusia dua abad itu menjadi simbol penting dalam perjalanan sejarah kesehatan seksual. Melalui pameran itu, museum berharap pengunjung bisa lebih memahami kompleksitas kehidupan seksual masyarakat Eropa di masa lalu.

Tags: kondommuseumsejarah
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Pesatnya perkembangan teknologi dan penggunaan Artificial Intelligence (AI) semakin meresap ke berbagai bidang, termasuk dunia musik. Ilustrasi Freepik

Armand Maulana, Rhoma Irama, dan Judika Soroti Masalah Royalti Musik

by Effran
06/06/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Tiga musisi ternama Indonesia menyoroti masalah royalti musik dan hak cipta yang saat ini tengah menjadi polemik...

Poster film Kamasutra Jawa. Dok. MVP Pictures

Film Gowok: Kamasutra Jawa Hidupkan Kembali Tradisi Nusantara yang Terlupakan

by Effran
06/06/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Film terbaru Gowok: Kamasutra Jawa mendapat apresiasi dari berbagai tokoh nasional karena mengangkat kearifan budaya lokal...

Ruben Onsu

Ruben Onsu Tegur Asisten Yoni Dores yang Hina Lesti Kejora di Acara TV

by Nur
06/06/2025

Jakarta (Lampost.co)--- Ruben Onsu menunjukkan sikap tegas saat menegur Fevi, asisten Yoni Dores, dalam acara Pagi-Pagi Ambyar Trans TV. Teguran...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.