Washington (lampost.co)–Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan bahwa Elon Musk akan menghadapi konsekuensi sangat serius jika mendanai kandidat Partai Demokrat yang menentang Partai Republik.
“Dia harus menghadapi konsekuensi yang sangat serius jika melakukan itu,” kata Trump dalam wawancara dengan NBC News, Sabtu, 7 Juni 2025. Ia tidak merinci bentuk konsekuensi tersebut, tetapi pernyataan itu langsung memicu sorotan publik.
Hubungan Trump-Musk Kian Memburuk
Trump juga menegaskan tidak berniat memperbaiki hubungannya dengan Musk yang belakangan memanas di ruang publik. Saat ditanya apakah ingin berdamai, Trump menjawab singkat, “Tidak.”
Bahkan, ketika ditanya apakah hubungan keduanya telah berakhir, ia berkata, “Saya kira begitu.” Pernyataan ini mempertegas retaknya relasi antara dua tokoh besar di dunia bisnis dan politik Amerika.
Partai Republik Makin Solid, Trump Tidak Akan Hubungi Musk.
Di tengah ketegangan ini, Trump justru mengklaim bahwa Partai Republik kini semakin solid. Ia pun menyatakan tidak punya niat untuk berbicara lagi dengan CEO Tesla tersebut.
“Saya terlalu sibuk dengan hal lain,” ujar Trump. “Saya tidak berniat berbicara dengannya.”
Selain itu, Trump melontarkan kritik tajam terhadap Musk yang dianggapnya tidak menghormati lembaga kepresidenan. “Saya rasa itu sangat buruk, karena dia sangat tidak menghormati. Anda seharusnya tidak merendahkan jabatan presiden,” tegas Trump.
Serangan di Media Sosial Picu Reaksi Trump
Perseteruan ini memuncak setelah Musk mengunggah sejumlah pernyataan kontroversial di platform X pada Kamis (5/6). Salah satunya adalah unggahan—yang kini telah terhapus—terkait hubungan Trump di masa lalu dengan pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein.
Trump segera membantah tudingan tersebut. “Itu berita lama, sudah jadi pembicaraann selama bertahun-tahun,” ucapnya. “Bahkan pengacara Epstein mengatakan saya tidak ada hubungannya dengan itu. Itu sudah berita lama,” tambah Trump.
Ketegangan Merembet ke Kongres dan Bursa Saham
Akar dari ketegangan ini bermula dari penolakan Musk terhadap kebijakan fiskal Partai Republik. Menurut Trump, sikap Musk itu dapat memperbesar defisit anggaran negara. Imbasnya, ketegangan politik ini kini merembet ke Kongres.
Tak hanya itu, gejolak tersebut turut memengaruhi pergerakan saham Tesla di bursa. Investor kini mencermati situasi dengan waspada, mengantisipasi dampak lebih luas dari perseteruan antara Trump dan Musk.
Sejumlah kalangan memprediski kisruh antara Donald Trump dan Elon Musk belum akan mereda dalam waktu dekat. Perseteruan mereka kini menjadi perhatian dunia, mengingat dampaknya yang bisa meluas ke ranah politik, ekonomi, bahkan bursa saham.