Jakarta (Lampost.co) – Aktris senior Della Puspita baru-baru ini mencurahkan isi hatinya melalui akun Instagram pribadi miliknya. Ia mengungkap belum menerima sisa honor syuting dari salah satu sinetron yang telah lama tamat.
Poin Penting
- Della Puspita curhat belum menerima honor sinetron. Sinetron tersebut telah tamat sejak setahun lalu.
- Ia menyoroti risiko di-blacklist saat menagih hak. Artis juga mengeluarkan biaya saat syuting.
- Della harap rumah produksi lebih profesional dan adil.
Della tampak kecewa karena pihak terkait tidak segera merespons permintaan pembayaran yang sudah berulang kali ia sampaikan. “Ya Allah, capek banget nagih honor syuting,” tulisnya dengan nada frustrasi dalam unggahan tersebut.
Menurut Della, nominal honor yang belum dibayarkan memang tidak besar, namun proses pencairannya sangat sulit.
Ia menyebut harus mengirim pesan WhatsApp berkali-kali selama berminggu hingga berbulan-bulan tanpa hasil.
“Harus di-WA berkali-kali, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, tetap belum cair juga,” tulis Della menambahkan keluhannya.
Ia juga mempertanyakan apakah dirinya harus terus membuat unggahan publik demi mendapatkan haknya sebagai artis.
Sinetron yang dimaksud Della disebut sudah tamat lebih dari satu tahun yang lalu.
Ia juga mengingatkan, saat syuting sinetron itu, dirinya belum mengenakan hijab seperti sekarang.
“Sinetron itu sudah tamat sejak zaman aku belum hijab,” tulisnya, memberi gambaran waktu produksi berlangsung.
Della berharap rumah produksi bersikap profesional terhadap seluruh kru dan artis, khususnya soal pembayaran.
Sebagai pekerja seni, Della menyadari risiko menyuarakan haknya. Namun, ia menegaskan pentingnya bersikap adil.
“Kalau nagih kencang, risikonya diomongin bahkan bisa di-blacklist,” jelas Della dalam unggahan tersebut.
Ia menyoroti realita bahwa artis juga memiliki biaya produksi pribadi seperti makan, transportasi, dan make-up.
“Syuting itu enggak cuma soal bakat. Kita keluar biaya sendiri juga,” tegasnya menutup keluhan.
Della berharap industri hiburan Indonesia bisa lebih transparan dan menghargai kerja keras para pelaku seni.
Baginya, profesionalisme harus berlaku dua arah agar semua pihak merasa dihargai dan tidak dirugikan.