Bandar Lampung (Lampost.co) – Dukung berbagai upaya untuk mewujudkan ekosistem pembelajaran yang mendukung pertumbuhan karakter, kompetensi, dan kreativitas peserta didik.
“Sejatinya upaya revitalisasi satuan pendidikan tidak semata pembangunan fisik. Lebih dari itu harus mampu membangun ekosistem pembelajaran yang mendukung lahirnya anak bangsa yang berdaya saing masa depan.” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 10 Juni 2025.
Kemudian Lestari berpendapat, komitmen pemerintah untuk melakukan revitalisasi satuan pendidikan yang mampu mewujudkan ekosistem pembelajaran. Ini mendukung pertumbuhan karakter peserta didik, harus mendapat dukungan semua pihak.
Selanjutnya Rerie, sapaan akrab Lestari menilai. Butuh semangat yang sama dari para pemangku kepentingan sektor pendidikan. Baik tingkat pusat dan daerah, untuk merealisasikan sejumlah program revitalisasi pendidikan tanah air.
Sehingga, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu. Langkah sosialisasi terkait program revitalisasi satuan pendidikan itu diharapkan benar-benar dipahami oleh semua pihak terkait.
Kemudian Rerie mengatakan, keberhasilan pemerintah dalam merealisasikan sejumlah program sektor pendidikan sangat menentukan. Apalagi dalam upaya mewujudkan kemandirian bangsa.
Selanjutnya Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap. Para pemangku kepentingan dan masyarakat dapat berkolaborasi dengan baik dalam merealisasikan revitalisasi satuan pendidikan tanah air. Ini untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing masa depan.
Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen)., Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikdasmen) Gogot Suharwoto mengungkapkan. Program revitalisasi tahun ini menargetkan 10.440 satuan pendidikan, meliputi jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SKB/PKBM, dan SLB seluruh Indonesia.
Lalu pada kesempatan yang sama Menteri Pendidikan Dasar Menengah, Abdul Mu’ti menegaskan. Revitalisasi satuan pendidikan tidak dapat dipahami hanya sebagai pembangunan fisik. Tetapi sebagai instrumen mendasar untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang mendukung pertumbuhan karakter, kompetensi, dan kreativitas peserta didik.