Jakarta (lampost.co)–Beberapa waktu terakhir Lampung dan sekitarnya sering hujan, berangin, dan dingin. Kondisi itu membuat kita sedikit banyak malas minum.
Dietisien dan pemilik Whole Self Nutrition, Caroline Young, RD, mengatakan saat cuaca dingin, tubuh kita cenderung tidak mengeluarkan banyak keringat ketimbang saat cuaca panas.
Ini berarti sensor rasa haus alami di otak kita tidak terpicu sekuat biasanya. Kita mungkin tidak merasa haus meskipun sebenarnya tubuh membutuhkan cairan.
Berikut ini beberapa faktor pendorong rasa malas minum saat udara dingin :
1. Vasokonstriksi
Sebagai respons terhadap suhu dingin, pembuluh darah di dekat permukaan kulit akan menyempit (vasokonstriksi). Ini adalah mekanisme tubuh untuk mempertahankan panas inti.
Akibatnya, aliran darah ke kulit berkurang, dan ini bisa memengaruhi bagaimana tubuh kita memproses dan merasakan kebutuhan akan hidrasi.
2. Lebih fokus ke makanan hangat
Saat dingin, kita cenderung mencari kenyamanan dari makanan dan minuman hangat seperti teh, kopi, atau sup. Meskipun minuman ini mengandung cairan, mereka tidak selalu menggantikan air murni secara optimal, terutama jika minuman tersebut mengandung diuretik seperti kafein yang justru bisa membuat kita lebih sering buang air kecil.
3. Peningkatan produksi urine
Meski aneh, cuaca dingin bisa menyebabkan tubuh kita memproduksi urine lebih banyak. Fenomena ini dikenal sebagai diuresis dingin. Ketika suhu inti tubuh menurun, tubuh berusaha untuk menghangatkan diri dengan meningkatkan aliran darah ke organ dalam, termasuk ginjal.
Peningkatan aliran darah ini menyebabkan ginjal menyaring lebih banyak cairan dari darah, yang kemudian keluar sebagai urine. Ini berarti kita kehilangan cairan lebih banyak tanpa menyadarinya.