Jakarta (Lampost.co) — PSSI kembali menunjukkan minat besar dalam mendatangkan pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Salah satu nama yang kini tengah mencuri perhatian adalah gelandang bertahan berdarah Indonesia, Finn Dicke.
Poin Penting:
-
Gelandang bertahan berusia 20 tahun ini masuk daftar pemain yang berpotensi PSSI naturalisasi.
-
Memiliki darah Indonesia dari pihak ayahnya yang lahir di Jakarta.
-
PSSI harus berupaya keras untuk mendapatkannya karena sempat masuk Timnas Belanda U-18.
Saat gelandang bertahan berdarah Indonesia itu berlatih bersama penyerang muda Timnas Indonesia, Rafael Struick, di Den Haag, Belanda, di bawah bimbingan seorang pelatih.
Kehadiran Dicke dan Struick di Den Haag
Setelah berakhirnya musim 2024/2025, nama Rafael Struick menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Pemain berusia 22 tahun ini tengah mencari klub setelah Brisbane Roar, klub Liga Australia, melepasnya usai musim tersebut berakhir. Meski ada banyak rumor yang mengaitkannya dengan sejumlah klub Liga 1 Indonesia, Struick ternyata lebih memilih berlatih di Belanda, negara asalnya, dengan tujuan melanjutkan karier ke Eropa.
Baca juga: Gelandang Belanda Keturunan Indonesia Ingin Kesempatan Kedua Bela Timnas Indonesia
Namun, yang menarik perhatian lebih adalah kehadiran gelandang bertahan berdarah Indonesia, Finn Dicke, yang turut berlatih bersamanya. Pemain yang baru berusia 20 tahun itu memiliki darah Indonesia dari pihak ayahnya yang berasal dari Jakarta.
Masuk Incaran Naturalisasi PSSI
Hal menarik karena gelandang bertahan berdarah Indonesia itu masuk radar PSSI. Hal itu setelah akun @futboll.indonesiaa mengungkapkan ia masuk dalam daftar pemain yang berpotensi menjalani naturalisasi.
Ketertarikan PSSI tidak lepas dari performanya yang cukup menjanjikan sebagai gelandang bertahan. Dengan kemampuan tersebut, dia dipandang memiliki potensi besar mengisi posisi vital di lini tengah Timnas Indonesia, menggantikan peran Joey Pelupessy yang sudah memasuki usia senja.
ADO Den Haag menjadi klub pertama gelandang bertahan berdarah Indonesia itu yang juga merupakan klub awal karier Struick. Dia menimba karier di akademi ADO sejak 2013—2021. Karier di tim utama ADO terjadi pada 2022.
Namun, pada 2022 juga klub sempat meminjamkan ke klub Portugal, Estoril U-23. Kemudian pada musim 2024/2025 meminjamkan lagi ke SK Beveren di Belgia. Dia tampil dalam 16 laga di semua ajang, termasuk di Challenger Pro League dan Croky Cup.
Perjalanan Karier
Gelandang bertahan berdarah Indonesia tersebut telah menunjukkan perkembangan yang cukup pesat dalam kariernya. Dia mencatatkan 74 penampilan di level kelompok umur dan senior, mencetak 5 gol dan 3 assist.
Pemain diaspora itu dengan segala kemampuannya berpeluang menjadi suksesor yang tepat di lini tengah Timnas Indonesia. Namun, PSSI harus melalui jalan terjal untuk menggaet sang pemain.
Sebab, Belanda juga terpikat kemampuan gelandang bertahan berdarah Indonesia itu dengan memanggilnya masuk Timnas U-18 pada 2021. PSSI kini harus bekerja keras untuk meyakinkan sang pemain agar memilih Indonesia sebagai negara yang ia bela di level internasional.