Bandar Lampung (Lampost.co) — Taylor Swift tidak memasukkan Indonesia dalam daftar tur The Eras Tour pada 2024. Padahal, jumlah penggemarnya sangat besar di Tanah Air. Di Asia Tenggara, Taylor Swift hanya konser di Singapura.
Begitu pula, Coldplay juga melakukan hal serupa. Bahkan tampil enam hari di Singapura untuk tur Music of the Spheres World Tour, sedangkan di Jakarta hanya sehari pada 2023.
Kondisi itu karena adanya beberapa alasan yang membuat artis-artis dunia enggan konser di Indonesia. Berikut ulasannya.
-
Perizinan Rumit dan Pungli Jadi Kendala
CEO Kearney Indonesia, Shirley Santoso, menyebut pungli dan perizinan rumit menjadi alasan utama artis global melewatkan Indonesia.
“Biaya pungli membuat total anggaran penyelenggaraan konser jadi mahal. Kalau di Singapura, semua biaya jelas tanpa tambahan,” ujar Shirley di Jakarta, beberapa waktu laku.
Pelaku industri hiburan menginginkan perizinan yang sederhana dan cepat agar konser berjalan lancar tanpa biaya tak terduga.
-
Perizinan Jakarta Terlalu Banyak
Shirley menambahkan, Jakarta memiliki proses izin yang lebih kompleks daripada Singapura. “Licensing di Jakarta banyak sekali. Harus izin ke kepolisian, ke sini, ke sana. Singapura lebih cepat dan mudah,” ujarnya.
-
Kendala Infrastruktur dan Transportasi
Selain perizinan, masalah transportasi dan infrastruktur juga menghambat kenyamanan penonton konser di Indonesia. “Di Singapura, selesai konser Taylor Swift, 30 menit stadion kosong. Kalau di Jakarta, parkir jauh dan infrastruktur kurang mendukung,” kata Shirley.
Harapan Pelaku Usaha untuk Konser Internasional
Pelaku industri berharap pemerintah dan pemangku kepentingan menyederhanakan izin konser. Hal itu demi menarik lebih banyak artis global tampil di Indonesia.