Bandar Lampung (Lampost.co) — Upin & Ipin Universe, game yang baru dirilis pada 17 Juli 2025, membawa penggemar serial animasi Malaysia yang ikonik ini ke dunia interaktif Kampung Durian Runtuh. Dikembangkan sebagai game petualangan open-world untuk anak-anak dan keluarga, game ini menawarkan pengalaman nostalgia dengan karakter-karakter seperti Upin, Ipin, dan Uncle Muthu. Namun, berdasarkan ulasan Upin & Ipin Universe di platform Steam, game ini menuai tanggapan yang beragam, mulai dari pujian atas estetika dan konsepnya hingga kritik tajam terkait harga, bug, dan kualitas keseluruhan. Berikut adalah analisis mendalam berdasarkan ulasan pengguna.
Poin Penting:
- Game lokal mahal, tapi bug di mana-mana.
- Kampung Durian Runtuh hadir dalam dunia game.
- Lucu, nostalgia, tapi banyak yang kecewa.
Aspek Positif: Nostalgia dan Potensi Besar
Banyak pengguna memuji Upin & Ipin Universe karena berhasil menghadirkan nuansa nostalgia yang kuat. Pengguna seperti Sung Ri-noo dan En_A menyoroti dunia Kampung Durian Runtuh yang dirancang dengan indah, mencerminkan detail dari serial animasinya. Grafis yang “lebih baik dari kartun” (menurut En_A) dan dukungan fitur seperti NVIDIA DLSS, Reflex, serta kompatibilitas widescreen membuat game ini tampak mengesankan secara visual, terutama untuk perangkat high-end seperti PC dengan RTX 5070 atau ROG Ally X.
Game ini juga mendapat pujian karena ramah untuk anak-anak dan keluarga. ryudox menyebutnya “cocok untuk seluruh keluarga” dengan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya. Mode dua pemain yang memungkinkan pengguna untuk mengendalikan Upin dan Ipin secara bersamaan juga menjadi nilai tambah, mengingatkan pada game era PS2 seperti yang disebutkan oleh Bang_Sat. Mini-game seperti gasing, layang-layang, dan mobil remote control berhasil membangkitkan kenangan masa kecil, terutama bagi penggemar budaya Malaysia.
Beberapa pengguna, seperti kokakee dan ChrisNotChrist, optimis dengan potensi game ini. Mereka menyarankan penambahan fitur seperti NPC yang lebih interaktif, emote untuk screenshot, atau ekspansi seperti DLC yang terinspirasi dari episode serial atau film Upin & Ipin. Bagi mereka, meskipun game ini masih baru dan memiliki kekurangan, ini adalah langkah awal yang menjanjikan dari studio pengembang lokal.
Kritik Utama: Bug, Harga, dan Gameplay yang Belum Matang
Meskipun mendapat pujian, mayoritas ulasan (sekitar 70% dari ulasan yang disertakan) tidak merekomendasikan game ini, terutama karena tiga masalah utama: bug, harga yang dianggap terlalu mahal, dan gameplay yang terasa tidak lengkap.
1. Bug dan Masalah Teknis
Hampir semua ulasan negatif menyoroti bug yang mengganggu pengalaman bermain. safwan menyebutkan masalah seperti kamera yang tidak sinkron, kontrol karakter yang kaku, dan animasi yang terlalu sederhana. BlizardStrikeX mengeluhkan glitch grafis dan optimisasi performa yang buruk, bahkan pada perangkat dengan spesifikasi tinggi. Pengguna seperti Aiden melaporkan misi yang berulang (misalnya, misi memasak untuk Ehsan yang tidak terdeteksi) dan peta yang sering membeku, terutama pada mode multipemain. saltybaguettes juga menyebutkan masalah serupa, seperti peta dan misi yang freeze.
Masalah kamera menjadi keluhan utama. Syed_Oyen menyebut gerakan kamera “pening takde obat,” sementara PikaMon dan KongsiTerang menyoroti ketidakmampuan kamera untuk berputar saat mengendarai sepeda atau berada dekat objek, yang membuat navigasi menjadi frustrasi. Beberapa pengguna, seperti NannaLaa, juga mencatat bahwa tutorial hanya menampilkan tombol untuk kontroler, tidak untuk keyboard dan mouse, yang membingungkan pemain PC.
2. Harga yang Tidak Sebanding
Harga game ini, yang berkisar antara RM170 hingga RM180 (sekitar USD40), menjadi sorotan utama. Banyak pengguna, seperti muhamadazlan92 (“Game melayu, harga yahudi”) dan Onji, merasa harga ini tidak sebanding dengan konten yang pengembang tawarkan. BlizardStrikeX membandingkannya dengan game seperti Rune Factory, Doraemon, atau Shin Chan, yang menawarkan konten lebih kaya dengan harga lebih terjangkau. Onji juga menyebutkan 15 game lain seperti The Witcher 3 dan Monster Hunter World yang memiliki harga serupa atau lebih murah, namun kualitasnya jauh lebih baik.
Bagi sebagian pengguna, harga ini sulit dibenarkan mengingat game terasa “belum selesai” (unfinished), seperti yang disampaikan oleh Sthyx dan besk0915. Mereka merasa bahwa untuk harga tersebut, game seharusnya menawarkan pengalaman yang lebih halus dan konten yang lebih substansial.
3. Gameplay Repetitif dan Kurangnya Tujuan
Banyak ulasan game Upin & Ipin Universe menyoroti kurangnya misi utama atau tujuan akhir (endgame objective). Sthyx dan Huank3rs menyebutkan bahwa game ini terasa seperti hanya memainkan misi sampingan tanpa alur cerita utama yang jelas. safwan menambahkan bahwa konten terasa repetitif dan tidak memiliki tujuan yang kuat, sehingga sulit untuk terus bermain dalam waktu lama. Kurangnya fitur seperti peta mini atau penanda lokasi (waypoint) juga membuat navigasi di dunia game menjadi membingungkan.. Seperti yang menjadi keluhan KongsiTerang dan NannaLaa.
Dukungan untuk Produk Lokal vs. Ekspektasi Kualitas
Sebagian pengguna, seperti Irene dan YoStev, menunjukkan keinginan untuk mendukung game lokal Malaysia, namun merasa kecewa dengan kualitas saat ini. Irene menyatakan bahwa sebagai orang Malaysia, ia ingin mendukung game ini, tetapi harga dan kualitasnya tidak seimbang. YoStev menyarankan untuk membeli game ini saat diskon, dengan harapan pembaruan di masa depan dapat memperbaiki masalah yang ada.
Di sisi lain, pengguna seperti kokakee dan sooyaaa tetap mendukung game ini meskipun memiliki kekurangan, dengan alasan bahwa ini adalah game pertama dari studio Malaysia dan memiliki potensi untuk berkembang. Mereka berharap pengembang akan terus memperbarui game dengan perbaikan bug dan penambahan konten.
Humor dan Komentar Ringan
Beberapa ulasan terhadap Game Upin & Ipin Universe juga menyisipkan humor khas yang mencerminkan budaya lokal. AstralEradicator mengeluhkan Uncle Muthu yang “sarungnya selalu terbuka,” sementara muhamadazlan92 dengan jenaka menyebut harga game sebagai “harga Yahudi.” Mysthical Whimz bahkan bercanda bahwa Ipin buruk dalam bermain beyblade, memberikan sentuhan ringan di tengah kritik. Ulasan-ulasan ini menunjukkan bahwa meskipun game memiliki banyak kekurangan, komunitas masih bisa menikmati aspek humoris dan nostalgia yang game ini tawarkan.
Kesimpulan Mengenai Ulasan Game Upin & Ipin Universe
Upin & Ipin Universe adalah game yang membawa nostalgia dan potensi besar dengan dunia Kampung Durian Runtuh yang menawan serta konsep yang ramah keluarga. Namun, masalah teknis seperti bug, kamera yang buruk, dan optimisasi yang lemah menambah rasa kecewa pengguna. Apalagi banyak yang menganggap harganya terlalu tinggi. Bagi penggemar Upin & Ipin atau mereka yang mencari pengalaman ringan untuk anak-anak, game ini mungkin tetap menarik. Terutama jika mereka membeli saat mendapatkan potongan harga atau setelah pengembang merilis pembaruan besar. Namun, untuk saat ini, konsensus pengguna menunjukkan bahwa game ini perlu banyak perbaikan agar sesuai dengan ekspektasi dan harganya.
Saran untuk Pengembang:
-
Perbaiki bug dan optimisasi performa, terutama pada kamera dan misi yang berulang.
-
Tambahkan fitur navigasi seperti peta mini dan penanda lokasi.
-
Kembangkan alur cerita utama dan tambahkan konten seperti DLC untuk meningkatkan nilai replay.
-
Sesuaikan harga atau tawarkan diskon untuk menarik lebih banyak pemain.
-
Tingkatkan dukungan untuk berbagai platform, termasuk Steam Deck dan konsol seperti Nintendo Switch.
Dengan pembaruan yang tepat, Upin & Ipin Universe berpotensi menjadi game yang benar-benar membanggakan untuk penggemar dan industri game Malaysia.