Bandar Lampung (Lampost.co) — Jemaah haji asal Lampung, Karmentoyo bin Sonotilo akhirnya bisa menginjakkan kaki di Tanah Air, Jumat, 25 Juli 2025. Kepulangan pria asal Tulangbawang itu sempat tertunda selama 1 bulan akibat gangguan kesehatan. Ia harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah.
Plt Kepala Kanwil Kemenag Lampung, Erwinto mengungkapkan, pemulangan itu merupakan bukti kerjasama yang baik antarpihak. Ia mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pemulangan Kartomentoyo setelah sebulan lebih di rawat di Madinah.
“Kami bersyukur atas kepulangan Bapak H. Karmentoyo dalam kondisi yang mulai membaik. Ini bukti nyata sinergi lintas sektotr. Baik dari tim medis di RSAS Madinah, PPIH Arab Saudi, PPIH Debarkasi Jakarta, hingga jajaran daerah di Lampung,” ungkapnya, Senin, 28 Juli 2025.
Sementara itu, Kabid PHU Kanwil Kemenag Lampung, H. Ansori, menegaskan bahwa perlindungan terhadap jemaah haji menjadi tanggung jawab yang tidak berhenti setelah ibadah selesai.
“Kondisi darurat kesehatan seperti ini menjadi perhatian serius kami. Kami terus melakukan pemantauan dan pendampingan terhadap jamaah haji, bahkan setelah tiba di Tanah Air. Agar mereka bisa pulih dan kembali berkegiatan secara normal,” ujarnya.
Kondisi Stabil
Ansori menjelaskan, Karmentoyo tidak dapat kembali bersama rombongannya dalam kloter semula karena perawatan intensif pascapuncak haji. Setelah kondisi medis stabil, ia pulang dengan penerbangan khusus Garuda Indonesia GA-969 (Boeing 777-300) yang fasilitasi oleh pemerintah.
Selain Karmentoyo, ada 1 jemaah lagi yang tertunda kepulangannya karena sakit yakni Rofa Atul Wasiyah Ani. Namun jemaah asal Lampung Tengah itu dikabarkan meninggal dunia pada 12 Juli lalu.