Kalianda (Lampost.co)–Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi pada Senin, 27 November 2023. Tercatat ada delapan kali erupsi, dan membuat status Gunung Anak Krakatau saat ini menjadi level III atau siaga.
Kepala Pos Pantau GAK di Desa Hargo Pancoran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan bahwa letusan mulai terjadi sejak pukul 08.17 hingga 11.43 Wib. Asap yang di keluarkan GAK berwarna putih kelabu.
“Sejak tadi pagi hingga siang ini sudah 8 kali letusan. Ketinggian abu dari 200 hingga 2.000 meter dari atas puncak kawah,” katanya saat dikonfirmasi Lampost.co pada Senin siang.
Andi mengatakan, erupsi merupakan aktivitas yang biasa terjadi pada gunung api, karena untuk membangun tubuh gunung. Namun karena intensitas aktivitas GAK terus meningkat, saat ini statusnya naik ke level III atau siaga.
“Erupsi seperti ini sudah biasa terjadi karena gunung sedang membangun tubuhnya,” katanya.
Sementara menurut salah satu warga di Pulau sebesi, Rizky (38), letusan Anak Gunung Krakatau hanya terdengar satu kali. SUara dentuman gunung api di Lampung Selatan itu terdengar cukup jelas.
“Kalau dari pulau sebesi ini terdengar jelas suara dentumannya, karena jarak antara gunung krakatau dengan pulau Sebesi kurang lebih sekitar 20 kilo meter,” katanya.
Saat ini masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan atau pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
Putri Purnama