Bandar Lampung (Lampost.co) — Sektor industri pengolahan Lampung tercatat tumbuh 9,37 persen c-to-c pada semester I-2025. Pertumbuhan yang signifikan itu mengindikasikan peningkatan hilirisasi.
Pengamat Ekonomi Lampung, Asrian Hendi Caya, mengatakan industri pengolahan yang tumbuh tinggi memberikan kontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Ini kondisi yang baik. Memang pertumbuhan ada pada industri makanan dan minuman, artinya UMKM,” ujar Asrian, Minggu, 10 Agustus 2025.
Momentum itu harus bertahan dan meningkat dengan menjaga ekosistem industry. Bahkan, dengan perumusan kebijakan strategis yang jelas dan terukur agar hilirisasi di Lampung semakin berkembang.
“Jadi perlu wujudkan ekosistem industri yang baik, ramah investasi dan dunia usaha,” kata dia.
Menurut dia, arah kebijakan penguatan hilirisasi ke depan mesti semakin jelas dan terpetakan dengan baik.
Sebab, potensi besar komoditas unggulan Lampung dan lokasi wilayah yang strategis menjadikan hilirisasi sebagai jalan menuju kesejahteraan masyarakat yang lebih inklusif.
“Kita punya potensi besar dengan hasil bumi yang menjadi bahan baku, misalnya singkong. Tapi, ini juga butuh kepastian kebijakan dari pemerintah agar ada kepastian usaha bagi para pelaku usaha dan investor,” ujarnya.
Dia menambahkan, penguatan infrastruktur, sumber daya manusia, dan perluasan pasar produk juga menjadi bagian yang sangat penting dalam hilirisasi.
Pemerintah juga harus aktif membidik kerjasama dengan wilayah lain yang berpotensi menjadi pasar dari produk pengolahan komoditas.
“Lampung juga harus aktif memperluas pasar dengan membidik daerah yang memiliki kebutuhan besar terhadap komoditas di Lampung,” kata dia.