Bandar Lampung (Lampost.co) — Assassin’s Creed Shadows (AC Shadows) telah membuktikan dirinya sebagai terobosan signifikan bagi Ubisoft—baik dari sisi desain, penjualan, maupun penerimaan global. Dirilis pada 20 Maret 2025, game ini menandai babak baru dalam waralaba Assassin’s Creed. Ubisoft menghadirkan dunia Jepang feodal abad ke-16 yang memukau dengan dua protagonis unik. Tidak hanya itu, game ini langsung meraih prestasi luar biasa di pasar global, sekaligus menegaskan bahwa Ubisoft masih mampu menghadirkan inovasi segar.
Dual Protagonis dan Setting Jepang Feodal
AC Shadows mengambil latar di akhir periode Sengoku, sebuah masa penuh konflik di Jepang. Ubisoft memperkenalkan dua karakter utama:
-
Naoe, seorang shinobi wanita yang lincah, mengandalkan stealth, parkour, dan serangan cepat.
-
Yasuke, seorang samurai asal Afrika yang kuat, bagian dari pasukan Oda Nobunaga.
Perbedaan gaya bermain ini memberikan variasi luar biasa. Pemain bisa memilih jalan sunyi dengan Naoe, atau menebas musuh secara frontal bersama Yasuke. Dengan demikian, gameplay terasa fleksibel, mampu memuaskan penggemar aksi maupun stealth.
Selain itu, latar Jepang feodal menghadirkan nuansa baru yang selama ini ditunggu penggemar. Lingkungan dipenuhi detail sejarah, mulai dari desa tradisional, kuil megah, hingga medan pertempuran khas era Sengoku. Semua itu memperkaya imersi dan membuat eksplorasi semakin menarik.
Peluncuran Melejit: Catatan Pemain dan Penjualan
Peluncuran AC Shadows menjadi salah satu yang tercepat dalam sejarah Ubisoft. Dalam 24 jam pertama, jumlah pemain langsung menembus 1 juta.
Tidak berhenti di sana, tiga hari setelah rilis, jumlah pemain naik menjadi 2 juta, melampaui rekor Assassin’s Creed Origins dan Odyssey.
Kemudian, dalam waktu satu minggu, AC Shadows mencatat 3 juta pemain, sekaligus mencetak day-one sales revenue tertinggi kedua dalam sejarah seri ini.
Hingga Juli 2025, Ubisoft mengonfirmasi bahwa AC Shadows telah mencapai lebih dari 5 juta pemain unik. Angka ini membuktikan betapa besar antusiasme gamer terhadap inovasi Ubisoft.
Dominasi Pasar Global dan Dampaknya terhadap Industri
Kinerja AC Shadows bukan hanya sukses lokal, melainkan mendominasi pasar global.
-
Eropa: AC Shadows menjadi game baru terlaris tahun 2025, mengungguli Monster Hunter Wilds dan Mario Kart World, hanya kalah dari EA Sports FC 25 dalam semua genre.
-
Amerika Serikat: Game ini menjadi rilis baru terlaris Maret 2025, bahkan memuncaki penjualan selama tiga minggu berturut-turut.
-
Inggris: Shadows mencatat peluncuran fisik terbesar sepanjang 2025.
-
Global: Data Circana menempatkan AC Shadows di posisi ketiga global pada Juli 2025, tetap stabil meski kompetisi ketat.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Ubisoft mampu mengeksekusi strategi pemasaran dengan tepat. Mereka menyeimbangkan distribusi digital dan fisik, sembari memaksimalkan daya tarik global dari setting Jepang feodal.
Ulasan dan Penghargaan: Konten serta Kualitas
Kesuksesan AC Shadows bukan hanya soal angka penjualan. Dari sisi kualitas, banyak media internasional memberikan apresiasi tinggi.
-
Windows Central menyebutnya sebagai “salah satu yang terbaik dari Ubisoft dalam beberapa tahun terakhir.”
-
Dunia visual AC Shadows dipuji karena keindahannya, sementara desain level terasa luas dan organik.
-
Gameplay teknis stabil, minim bug, dan dukungan pasca-rilis berjalan cepat.
Selain itu, Ubisoft menghadirkan konten yang sangat kaya. Cerita utama dan sampingan bisa memakan waktu lebih dari 110 jam. Dunia terasa hidup berkat detail lingkungan, NPC dengan karakterisasi mendalam, serta sistem aksesibilitas yang inklusif. Dengan demikian, AC Shadows menawarkan nilai jangka panjang bagi pemain.
Penundaan yang Berbuah Manis
Menariknya, sebelum diluncurkan, AC Shadows mengalami dua kali penundaan. Awalnya dijadwalkan rilis pada November 2024, lalu ditunda ke Februari 2025, hingga akhirnya resmi keluar Maret 2025.
Alasan utama penundaan adalah keinginan Ubisoft untuk menyempurnakan fitur parkour dan stealth-based gameplay. Langkah ini terbukti tepat, sebab kualitas akhir game lebih stabil dan halus. Selain itu, Ubisoft juga belajar dari kegagalan komersial Star Wars Outlaws, sehingga memilih waktu rilis yang lebih strategis.
Analisis: Mengapa Assassin’s Creed Shadows Sukses?
Kesuksesan AC Shadows tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor kunci yang membuat game ini menonjol:
-
Desain Inovatif – Setting Jepang feodal dan sistem dual protagonist menjadi kombinasi segar yang belum pernah ada di seri ini.
-
Eksekusi Teknis – Dunia luas, grafis memukau, dan performa stabil membuat pengalaman terasa natural.
-
Konten Kaya – Lebih dari 110 jam gameplay menghadirkan nilai lebih bagi pemain hardcore maupun kasual.
-
Strategi Pasar Global – Distribusi digital-fisik seimbang, pemasaran agresif, serta fokus pada tren Jepang membuat game ini kompetitif di banyak wilayah.
Kesimpulan: Tonggak Baru Ubisoft
Assassin’s Creed Shadows bukan sekadar angsuran lain dalam seri Assassin’s Creed. Game ini adalah tonggak kebangkitan Ubisoft setelah periode penuh kritik. Dengan inovasi gameplay, cerita kuat, dan penetrasi pasar luas, Shadows menegaskan bahwa franchise legendaris bisa tetap relevan.
Ubisoft berhasil menunjukkan bahwa ketika ide segar dipadukan dengan eksekusi matang, hasilnya adalah mahakarya yang dikenang lama. AC Shadows bukan hanya membawa pemain ke Jepang feodal, tetapi juga membawa Ubisoft ke level baru dalam industri game global.