Jakarta (Lampost.co) – Wahana Musik Indonesia (WAMI) buka suara soal polemik royalti Ari Lasso. Pihaknya menegaskan laporan yang beredar tidak sepenuhnya benar.
Poin Penting
- Ari Lasso keluhkan royalti musik hanya ratusan ribu rupiah.
- WAMI tegaskan total royalti Ari mencapai puluhan juta dalam tujuh bulan.
- Presiden Direktur WAMI bantah tudingan korupsi.
- Komitmen WAMI: transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme.
Presiden Direktur WAMI, Adi Adrian, menyayangkan narasi yang menyebut lembaganya tidak profesional. Ia menilai pernyataan Ari Lasso menimbulkan kesan menyesatkan.
Baca juga : Tompi Mundur dari WAMI, Bebaskan Semua Lagunya Diputar Gratis
Menurut Adi, jumlah royalti kepada Ari Lasso selama tujuh bulan terakhir mencapai puluhan juta rupiah. Namun, publik hanya menyoroti angka Rp497.300 yang ari sebutkan.
“Seakan-akan kerja keras tim hanya menghasilkan ratusan ribu. Itu narasi tidak adil,” kata Adi, Selasa (19/8/2025).
Adi menambahkan, pihaknya tidak bisa membeberkan detail royalti semua musisi. Nominal hanya bisa di buka bila mendapat persetujuan dari artis terkait.
Ia pun menolak tudingan melakukan korupsi. “Nilai royalti Ari jauh lebih besar dari angka yang beredar,” tegasnya.
Menanggapi tuntutan audit, Adi memastikan WAMI sudah setiap tahunnya oleh Kantor Akuntan Publik independen. Audit dilakukan Forvis Mazars sejak 2022 hingga 2024.
Hasil audit menunjukkan laporan keuangan WAMI berstatus Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Adi menegaskan, lembaganya berkomitmen pada transparansi dan akuntabilitas.
“Prinsip kami jelas: transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme. Kami terbuka sepanjang audit dilakukan sesuai regulasi,” tutup Adi.