Bandar Lampung (Lampost.co) – Perlu segera menerapkan langkah strategis untuk mengatasi sejumlah tantangan yang memicu kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Butuh sejumlah upaya yang mampu mengajak pihak-pihak terkait untuk bersama-sama mengatasi sejumlah faktor pemicu kekerasan terhadap perempuan dan anak.” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 28 Agustus 2025.
Sementara berdasarkan hasil analisa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Mengungkapkan lima faktor teratas yang memicu kekerasan terhadap perempuan dan anak. Meliputi ekonomi, pola asuh keluarga, penggunaan gadget, lingkungan, dan pernikahan anak usia dini.
Kemudian menurut Lestari, faktor-faktor pemicu kekerasan terhadap perempuan dan anak harus segera teratasi dengan langkah-langkah yang terukur.
Sejumlah program pembangunan tingkat pusat dan daerah, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari. Harus terdorong agar dapat menginisiasi sejumlah upaya untuk mengatasi sejumlah faktor pemicu tersebut.
Kemudian upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga. Menurut Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu. Harus menjadi perhatian serius dalam proses pembangunan setiap daerah.
Selain itu, tambah Rerie, peningkatan pemahaman masyarakat sejak dini. Terlebih terkait literasi digital juga harus menjadi prioritas untuk terealisasikan.
Kemudian tidak kalah penting, jelas Rerie. Proses pembangunan yang mengedepankan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan juga harus terterapkan.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat. Sejumlah langkah tersebut membutuhkan partisipasi aktif pemerintah pusat dan daerah. Serta masyarakat dalam mewujudkannya.
Lalu Rerie sangat berharap dengan kolaborasi yang kuat antar pihak-pihak terkait dapat melahirkan sejumlah langkah strategis. Terlebih untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak tanah air.








