Bandar Lampung (Lampost.co) — Polisi masih memburu lima orang terduga pembawa bom molotov menjelang aksi massa di Kantor DPRD Provinsi Lampung, Senin, 1 September 2025. Sementara tiga orang lainnya sudah teramankan dan dimintai keterangan.
Hal tersebut tersampaikan oleh Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista. Ia mengatakan, dari hasil penyelidikan, sebenarnya ada 8 orang yang akan membuat onar pada aksi masa dengan menggunakan molotov. Tiga orang sudah teramankan, namun lima orang lainnya masih melarikan diri.
“Berdasarkan pengembangan lapangan, jumlah pemuda yang terlibat sebenarnya mencapai delapan orang. Dari total itu, tiga berhasil kita amankan sementara lima lainnya masih dalam pencarian,” katanya, Selasa, 2 September 2025.
Selanjutnya Faria mengatakan saat ini penyidik masih melakukan pendalaman, dan ketiga pelaku yang teramankan masih kita interogasi secara spesifik
“Lima orang lainnya sedang kita lakukan pencarian,” katanya.
Sebelumnya, personel Gabungan TNI dari Kodim 0410/KBL Polri dari jajaran Polda Lampung mengamankan tiga orang pembawa bom molotov. Penangkapan tersebut terjadi di Jalan Raden Intan, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, dekat pusat perbelanjaan Simpur Center, Senin, 1 September 2025.
Dari video yang beredar, salah satu orang membawa bom molotov berbentuk botol yang tersimpan dalam tasnya. Dugaannya, mereka hendak berbaur dengan kelompok mahasiswa, ojek online, dan masyarakat sipil pada aksi di DPRD Provinsi Lampung.
Kemudian para pelaku yang teramankan berinisial JFI (23), MR (15), dan FA (16). Ketiganya warga Bandar Lampung berasal dari Tanjung Karang Timur. Sementara MR masih berstatus pelajar, dan FA sudah putus sekolah. Mereka membeli minyak tanah, botol, dan sumbu untuk kemudian merakit bom tersebut.