Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung memperkuat kerja sama dengan Institut Teknologi Sumatera (Itera) dalam mengelola komoditas unggulan daerah secara mandiri. Langkah itu bisa menghadirkan nilai tambah yang nyata bagi masyarakat desa. Selain itu, langkah ini meningkatkan pendapatan per kapita.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan pendidikan, riset, dan keberanian mengelola potensi daerah menjadi kunci kemajuan.
Ia menyoroti komoditas strategis Lampung, seperti singkong, jagung, padi, kopi, dan cokelat yang selama ini belum maksimal memberikan keuntungan bagi masyarakat lokal.
“Jika rantai produksi dari hulu ke hilir masyarakat kelola, pendapatan per kapita bisa meningkat tajam. Tapi, kenyataannya 70% uang dari Lampung justru mengalir keluar daerah. Ini yang memicu kemiskinan dan rendahnya IPM kita,” ujarnya.
Ia mendorong industrialisasi berbasis desa. Mulai dari pengeringan hasil panen, pengolahan singkong menjadi mokaf, hingga produksi pakan ternak berbasis jagung.
Konsep pembangunannya adalah bottom-up economy dengan menarik aliran uang dari kota ke desa melalui mekanisme harga komoditas, koperasi merah putih, serta program makan bergizi gratis (MBG).
Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha, menambahkan kesiapan kampusnya mendukung riset dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan pembangunan Lampung.
Menurutnya, Itera memiliki posisi strategis sebagai perguruan tinggi teknologi yang fokus pada berbagai bidang pengembangan. Mulai dari teknologi informasi dan kecerdasan buatan hingga bioteknologi dan energi baru terbarukan. Termasuk kebencanaan dan antariksa.
“Kami ingin Itera hadir bukan hanya sebagai kampus, tetapi sebagai pusat inovasi yang menjawab kebutuhan pembangunan Lampung dan Indonesia,” kata dia.
Ia menjelaskan, Itera memiliki tiga fakultas besar dengan puluhan program studi. Itera juga memiliki berbagai pusat riset. Di antaranya SDG Center, Halal Service Center, Space Observatory, dan Botanical Garden.
“Kolaborasi dengan Pemprov Lampung kami bangun sejak 2019 dan kami siap memperluas sinergi di bidang riset pangan, energi, lingkungan, transportasi, dan pemerataan ekonomi wilayah,” kata dia.