Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung menegaskan pentingnya pengarusutamaan bahasa dan budaya daerah sebagai bagian integral dari pembangunan. Upaya ini untuk menjaga warisan leluhur sekaligus memperkuat identitas masyarakat di tengah arus modernisasi.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Lampung, M. Firsada, menyatakan bahwa budaya merupakan pondasi utama dalam pembangunan manusia. Menurutnya, tanpa integrasi budaya ke dalam kebijakan pembangunan, kemajuan akan kehilangan arah dan jiwa.
“Bahasa, aksara, dan sastra Lampung adalah memori kolektif masyarakat yang terbentuk berabad-abad. Jika tidak kita jaga, modernisasi dan globalisasi berpotensi mengikis nilai-nilai lokal,” kata Firsada, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, bahasa Lampung bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga warisan leluhur yang perlu perkenalkan lebih dalam kepada generasi muda. Karena itu, Pemprov menempatkan kebudayaan sebagai unsur fundamental dalam visi Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas.
Langkah Konkret
Pemerintah daerah telah melaksanakan sejumlah langkah konkret. Di antaranya, mengintegrasikan muatan lokal bahasa dan aksara Lampung di sekolah, mendorong berkembangnya komunitas kreatif, serta menggandeng perguruan tinggi, media, dan pelaku budaya. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga sekaligus memperkuat posisi bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
“Upaya ini membutuhkan sinergi, baik vertikal maupun horizontal, agar budaya tidak hanya dipertahankan, tetapi juga menjadi pilar pembangunan daerah,” tegasnya.
Melalui strategi tersebut, Pemprov Lampung berharap bahasa dan budaya Lampung tidak sekadar lestari, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi pembangunan daerah. Dengan begitu, Lampung dapat tumbuh maju tanpa kehilangan jati diri. (Atika)