Jakarta (Lampost.co) – Film Rangga dan Cinta resmi menghidupkan kembali nuansa era 2000-an dengan sentuhan musikal yang segar. Film ini bukan hanya kebangkitan kisah Ada Apa Dengan Cinta, melainkan juga ajang nostalgia dengan gaya hidup khas 200-an atau Y2K.
Poin Penting
- Rangga dan Cinta hadir dengan nuansa Y2K, Film ini jadi rebirth dari Ada Apa Dengan Cinta.
- Setting cerita menampilkan persahabatan khas era 2000-an.
- Para karakter punya kepribadian unik yang memperkaya cerita.
- Film ini menghadirkan musikal, berbeda dari AADC.
Cerita tetap berlatar awal milenium, menghadirkan atmosfer sekolah dan persahabatan remaja. Para pemeran geng Cinta mengaku relate dengan nuansa tersebut, meskipun bukan generasi yang tumbuh di era itu.
Baca juga : Film Street Fighter 2026 Umumkan Deretan Pemain, Jason Momoa hingga 50 Cent Siap Beraksi
Leya Princy, pemeran Cinta, menyebut pertemanan dalam film ini berlaku lintas generasi. Baginya, nilai persahabatan tetap relevan di era manapun.
Menurut Leya, setiap anggota geng memiliki karakter unik yang memperkaya jalan cerita. Maura digambarkan keibuan, Karmen ceplas-ceplos, Milly penuh humor, dan Alya menghadirkan sisi menenangkan. Sementara itu, Cinta tetap menjadi pusat kisah persahabatan tersebut.
Nuansa Y2K dalam film ini tidak hanya terlihat dari busana dan setting, tetapi juga dari chemistry antar karakter. Kehangatan persahabatan remaja ditampilkan otentik dan membekas bagi penonton.
Berbeda dari AADC yang menonjolkan puisi, *Rangga dan Cinta* menggunakan lagu sebagai medium ekspresi. Sentuhan musikal ini membuat film lebih segar sekaligus tetap menjaga ruh klasiknya.
Dengan konsep Y2K yang dipadukan musikal, film ini menawarkan nostalgia sekaligus pengalaman menonton baru. *Rangga dan Cinta* dijadwalkan tayang pada 2 Oktober 2025.