Bandar Lampung (Lampost.co) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandar Lampung membentuk tim pemeriksa makanan di sekolah-sekolah untuk mengawasi distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil setelah kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa SD dan SMP di Kecamatan Sukabumi, pekan lalu.
Kepala Disdikbud Bandar Lampung, Eka Afriana, mengatakan pihaknya akan lebih aktif memantau distribusi makanan program MBG melalui kepala sekolah penerima manfaat. Ia menegaskan, peristiwa keracunan menjadi pelajaran penting agar pengawasan diperketat.
“Kami akan mengawasi langsung pendistribusian makanan program ke sekolah. Kejadian kemarin harus jadi pengalaman berharga,” kata Eka, Selasa, 9 September 2025.
Sebagai langkah antisipasi, setiap sekolah diminta membentuk tim pemeriksa makanan sebelum dibagikan kepada siswa. Tim beranggotakan lima orang ini bertugas memastikan makanan yang diterima benar-benar aman untuk dikonsumsi.
“Ini langkah konkret agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Eka.
Selain membentuk tim, Disdikbud juga telah melakukan kunjungan ke sejumlah dapur penyedia makanan MBG. Dari hasil pemantauan, ditemukan beberapa hal yang harus diperbaiki agar kualitas tetap terjaga.
“Kami yakin pihak dapur dan yayasan sudah memahami apa yang perlu dibenahi,” tambahnya.
Untuk memperkuat pengawasan, Pemerintah Kota Bandar Lampung juga membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus guna memantau pelaksanaan program MBG. Satgas ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam memastikan keamanan dan kualitas makanan bagi siswa.
“Semoga ke depan pelaksanaan program MBG lebih baik dan aman,” tutup Eka.