Kalianda (lampost-co.preview-domain.com) — Pesta demokrasi pemilihan umum serentak 14 Februari 2024 harus berjalan sukses, aman dan damai. Semua pihak saling bersinergi agar pemilu menjadi sarana pemilihan presiden/wakil presiden dan anggota legislatif yang berintegritas.
Hal tersebut yang disampaikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama pemuka agama dan masyarakat saat doa bersama lintas agama di Menara Siger, Bakauheni Harbour City (BHC), Lampung Selatan, Selasa, 2 Januari 2024.
Doa bersama ini menyambut tahun 2024 di Provinsi Lampung agar selalu aman, damai, sejuk dan penuh kekompakan serta optimisme terutama dalam menyongsong Pemilu 2024. Kegiatan ini juga dalam rangka Peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-78 Tahun 2024.
“Dalam suasana yang penuh makna ini, mari kita bersama-sama merenung dan berdoa, serta memohon kepada Tuhan untuk kebaikan dan keberkahan bagi kita semua, kususnya jelang Pemilu 2024 senantiasa diberi kelancaran, keadilan, kedamaian serta menghasilkan pemimpin-pemimpin terbaik yang dapat mengayomi masyarakat,” ujar Arinal dalam siaran resminya.
Menurutnya, hampir semua agama dan suku ada di Lampung namun tetap dalam bingkai harmonisasi. Arinal mengajak semua berdoa agar masyarakat Lampung tetap bersatu menjaga keharmonisan. “Meski berbeda tetapi memberikan warna bahwa Lampung itu sejuk dan damai,” katanya.
Ia menuturkan doa bersama lintas agama ini adalah manifestasi nyata dari semangat persatuan dalam keberagaman. “Kita bersama-sama, tanpa memandang perbedaan agama, bersatu dalam doa agar proses pemilu berlangsung dengan damai, aman, dan bermartabat,” ujarnya.
Kerukunan Umat
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo mengatakan doa lintas agama ini dalam rangka pentingnya kebersamaan dan kerukunan umat menyongsong Indonesia Emas 2045 dan dalam rangka Pemilu 2024 yang damai dan sejuk.
“Hal ini sejalan dengan tema Indonesia Hebat Bersama Umat,” katanya.
Kegiatan diikuti oleh para pemuka agama meliputi islam, kristen, katolik, hindu, dan buddha. Dalam kesempatan itu, para pemuka agama, masing-masing menyampaikan doa-doanya demi Indonesia damai, aman dan sejahtera.
“Pemuka agama diharapkan menjadi perekat umat dan menciptakan harmonisasi melalui penyampaian nilai-nilai kedamaian dan kerukunan sehingga bisa berpengaruh positif kepada masyarakat dan mendatangkan kesejukan,” ujar Puji.
Dalam kesempatan itu, para pemuka agama, masing-masing menyampaikan doa-doanya demi Indonesia damai, aman dan sejahtera.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung, M. Bahruddin mengajak semua pihak khususnya peserta pemilu untuk menghindari kampanye hitam dan ujaran kebencian. “Dalam Islam dikenal dengan fitnah, fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan,” katanya.
Ia mengajak peserta pemilu agar menyampaikan narasi yang menggungah simpati masyarakat sebagai pemilih. Hal ini agar masyarakat menjadi pemilih yang rasional, cerdas dan bukan mengedepankan emosional. “Kegiatan doa bersama merupakan salah satu cara kita umat beragama. Apapun ikhtiar kita, kita serahkan kepada Allah Swt,” katanya.
Triyadi Isworo