Bandar Lampung (Lampost.co) – Sejumlah pekerja pembangunan Sekolah Rakyat di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, mempertanyakan kepastian pelunasan pembayaran upah. Proyek yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto itu telah selesai dikerjakan, namun pekerja mengaku belum menerima sisa pembayaran.
Mandor pekerjaan, Firdaus Setiawan, mengungkapkan pihaknya bersama pekerja lain sudah menyelesaikan pembangunan beberapa item, seperti sumur bor, tower air, instalasi listrik, dan instalasi air. Namun, hingga kini pelaksana belum melunasi upah mereka.
“Kira-kira satu bulan kami bekerja mewujudkan program Sekolah Rakyat ini. Tetapi setelah pekerjaan selesai, pihak pelaksana tak kunjung melunasi, meski sudah beberapa kali kami tanyakan,” kata Firdaus, Jumat, 26 September 2025.
Firdaus menilai keterlambatan pembayaran itu bisa mencoreng nama baik Presiden Prabowo maupun program unggulannya. “Hasil pekerjaan kami bisa dicek, semua sudah selesai dengan baik. Tapi saat menagih upah, kami tidak mendapat kepastian kapan akan dibayar,” ujarnya.
Akan Melunasi
Menurutnya, sejak awal pihak pelaksana berkomitmen akan melunasi setelah pekerjaan tuntas. Namun kenyataannya, hingga kini masih ada sisa pembayaran sekitar Rp100 juta yang belum diterima.
“Setiap kali ditanyakan, tidak ada jawaban pasti. Kami berharap pihak terkait segera melunasi sesuai dengan komitmen awal,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana belum dapat dikonfirmasi terkait tuntutan pekerja tersebut.