Krui (Lampost.co) — Harga beras di Pesisir Barat mahal akibat stock kosong dibeberapa distributor dan menunggu masa panen padi di bulan April 2024 mendatang. Hal tersebut berdampak kepada masyarakat.
Kabid Ketersedian Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pesisir Barat, Redi Destian mengatakan saat ini harga beras medium di pasar-pasar kabupaten itu mencapai Rp16ribu/Kg. Namun Ia menampik kalau persedian beras di kabupaten itu terjadi kekurangan.
“Per hari ini beras medium sudah tembus Rp16ribu/kg di pasaran, Rp17ribu/kg yang premium dan di tingkat penggilingan harga beras sudah diangka Rp14.500/kg,” kata Redi, Senin, 19 Februari 2024.
Baca Juga :
“Kalau sampai dengan saat ini ketersediaan beras kita masih mencukupi ya kalau kita liat di pasaran memang masih cukup karena memang masih ada kiriman beras dari daerah lain seperti gabah dari tanggamus atau beras dari lampung tengah,” tambah dia.
Melihat kondisi saat ini usia padi di sawah, panen diperkirakan baru dilakukan pada bulan April 2024. maka potensi kenaikan harga beras akan terjadi. “Karena memang rata-rata nasional termasuk kita baru tanam di bulan Januari jadi tetap ada potensi kenaikan harga lagi,” katanya
Warga Pesisir Barat, Satri (36) mengatakan harga beras dan berbagai kebutuhan pokok tinggi dan itu setiap hari harus di penuhi karena menyangkut kelangsungan hidup keluarganya. Ditambah lagi penghasilannya sebagai pedangang es cincau keliling minim, sangat terasa sekalo bila beras mahal.
” Iya sekarang ini tambah pahit sulit, beras mahal Rp16ribu/kg. Biasanya saya jualan kalau sudah siang habis satu termos besar, kalau di bagi jadi harga Rp5ribu/cup (gelas terbuat dari plastik tipis) saya mendapat uang sekitar Rp300ribu. Kalau sekarang sudah beberapa pekan ini sepi pembeli, ini sampai pukul 12.00 siang, belum juga laku setengah isi termos ini,” kata dia.
YON FISOMA