Bandar Lampung (Lampost.co) — Upaya memperkuat ekosistem logistik nasional terus digalakkan. Kejaksaan Tinggi Lampung (Kejati Lampung) bersinergi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 2 Panjang dalam mendorong peningkatan layanan logistik nasional yang bersih, efisien, dan berdaya saing global.
Poin Penting:
-
Kejati Lampung dan Pelindo Panjang bersinergi memperkuat layanan logistik nasional.
-
Fokus pada transparansi, digitalisasi, dan tata kelola pelabuhan bersih.
-
Sinergi multi-stakeholder memperkuat konektivitas logistik nasional.
Kolaborasi strategis ini melalui kegiatan penyuluhan dan penerangan hukum di Pelabuhan Panjang. Hadir dalam acara tersebut Kepala Kejati Lampung, Danang Suryo Wibowo; Kepala KSOP Kelas I Panjang, Hot Marojahan Hutapea; serta General Manager Pelindo Regional 2 Panjang, Imam Rahmiyadi.
Dorong Tata Kelola dan Kepastian Hukum
Kepala Kejati Lampung, Danang Suryo Wibowo, menegaskan Kejaksaan memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan berintegritas. “Pertumbuhan ekonomi Lampung harus berjalan seiring dengan tata kelola yang baik di setiap kabupaten dan kota,” ujarnya.
Baca juga: Pelindo Mengajar Tingkatkan Edukasi Maritim Siswa SMPN 41 Bandar Lampung
Ia juga menambahkan Kejaksaan berperan aktif mengawasi, menindak, dan mencegah tindak pidana maupun perdata di sektor logistik dan pelabuhan. Menurutnya, kepastian hukum merupakan fondasi bagi iklim investasi dan kegiatan ekonomi yang produktif. “Kami berkomitmen mendukung Asta Cita Presiden melalui penguatan sistem hukum dan pengawasan agar logistik nasional semakin efisien,” kata Danang.
KSOP Dorong Digitalisasi dan Transparansi
Sementara itu, Kepala KSOP Kelas I Panjang, Hot Marojahan Hutapea, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga di pelabuhan. Menurutnya, butuh koordinasi antara regulator, operator, dan pengguna jasa untuk menciptakan pelabuhan modern yang transparan dan terdigitalisasi.
“Sebagai regulator, kami terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder pelabuhan, termasuk Pelindo dan aparat penegak hukum. Tujuannya, menciptakan tata kelola pelabuhan yang efisien, transparan, serta berorientasi pada pelayanan publik,” ujar Hot Marojahan.
Ia berharap Pelabuhan Panjang dapat menjadi motor penggerak logistik nasional yang berkelanjutan di Sumatra bagian selatan.
Pelindo Tegaskan Komitmen Pelabuhan Bersih
Di sisi lain, General Manager Pelindo Regional 2 Panjang, Imam Rahmiyadi, menegaskan Pelabuhan Panjang merupakan objek vital yang harus dijaga bersama. “Kami mengusung tagline Pelabuhan Bersih sebagai simbol komitmen untuk menjaga integritas, pelayanan, dan tata kelola,” ujarnya.
Imam juga menuturkan kolaborasi dengan Kejati Lampung dan instansi maritim lain menjadi langkah nyata menjaga pelabuhan dari praktik curang dan penyalahgunaan wewenang. “Kami sepakat pelabuhan adalah milik bersama, dan tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya agar tetap efisien, aman, dan transparan,” katanya.
Sinergi untuk Logistik Nasional
Sementara itu, dalam ccara bertema Peningkatan layanan logistik yang berintegritas dan berdaya saing global hadir sejumlah instansi strategis. Hadir Bea Cukai Bandar Lampung, Kantor Kesehatan Pelabuhan Panjang, Balai Karantina Pertanian dan Kesehatan, KSOP Panjang, Pangkalan TNI AL Lampung, serta Polsek Kawasan Pelabuhan.
Tak hanya itu, organisasi pelaku usaha, seperti INSA, ALFI/ILFA, APBMI, ISAA, Organda Pelabuhan, dan GINSI Lampung juga turut hadir. Kehadiran mereka memperkuat sinergi antara penegak hukum, operator pelabuhan, dan pelaku industri logistik.