• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 17/10/2025 02:55
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Begini Respons Istana

EffranbyEffran
13/10/25 - 18:09
in Ekonomi dan Bisnis
A A
Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Begini Respons Istana

Jakarta (Lampost.co) — Pemerintah memastikan tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membayar utang proyek kereta cepat Whoosh di bawah pengelolaan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Keputusan ini sejalan dengan pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak pelibatan APBN dalam pembiayaan proyek tersebut.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, menegaskan pemerintah membahas opsi lain agar penyelesaian utang KCIC tidak membebani keuangan negara.

“Beberapa waktu lalu bicarakan untuk mencari skema agar beban keuangan proyek ini bisa dicarikan jalan keluar,” ujar Prasetyo usai rapat terbatas di kediaman Presiden Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Minggu malam (12/10).

Ia menjelaskan, meski proyek Whoosh memiliki utang yang harus selesai, pembahasan tersebut belum masuk dalam agenda rapat terbatas. “Malam ini tidak sempat dibahas. Whoosh bukan salah satu topik malam ini,” katanya.

Menurut Prasetyo, proyek kereta cepat Whoosh Jakarta–Bandung tetap menjadi bagian penting dalam strategi pembangunan nasional. Pemerintah menilai proyek itu membawa dampak besar bagi konektivitas antarwilayah dan potensi pengembangan ekonomi.

“Justru kami ingin proyek ini terus berkembang. Tidak hanya berhenti di Bandung, tapi juga bisa diperpanjang hingga Surabaya,” ujarnya.

Bukan Kewenangan APBN

Sementara itu, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan tanggung jawab pembiayaan utang Whoosh bukan kewenangan APBN, melainkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia yang membawahi proyek KCIC.

“Utang KCIC dibiayai APBN? Saya belum dihubungi untuk itu. Tapi kalau proyek ini di bawah Danantara, mereka punya sistem dan keuangannya sendiri,” kata Purbaya saat Media Gathering Kemenkeu 2025 di Bogor.

Purbaya menjelaskan, Danantara memiliki kapasitas finansial yang cukup untuk mengelola utang KCIC. Dengan dividen tahunan mencapai Rp80 triliun atau lebih. Untuk itu, Danantara terbilang mampu menutupi kewajiban proyek tanpa harus mengandalkan dana negara.

“Harusnya mereka bisa kelola dari dividen itu. Jangan semuanya lempar ke pemerintah lagi karena kalau begitu, semua beban akhirnya balik ke APBN,” tegasnya.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga batas antara proyek korporasi dan kewenangan pemerintah. Skema pembiayaan harus jelas agar tidak menimbulkan tumpang tindih tanggung jawab antara sektor publik dan swasta.

“Kalau untung, mereka nikmatin. Tapi kalau rugi, lempar ke pemerintah. Itu enggak boleh. Harus pisahkan antara tanggung jawab korporasi dan pemerintah,” ucapnya.

Opsi Pembayaran Utang

Sebelumnya, BPI Danantara menyiapkan dua opsi untuk menyelesaikan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung, yakni melalui penyertaan modal tambahan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau penyerahan sebagian aset infrastruktur kepada pemerintah.

Sebagai informasi, proyek Whoosh dari PT KCIC, perusahaan patungan antara konsorsium BUMN Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan mitra dari China.

Terdapat 75 persen pendanaan proyek berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB). Sementara sisanya tanggungan para pemegang saham, seperti KAI, Wijaya Karya, PTPN I, dan Jasa Marga.

Proyek itu menelan biaya lebih dari US$7,3 miliar dengan target pengembangan jangka panjang yang mencakup integrasi transportasi antarwilayah. Pemerintah kini fokus mencari solusi pembiayaan yang efisien tanpa menambah beban fiskal.

Penolakan Purbaya terhadap pembiayaan lewat APBN dan dorongan Istana mencari skema alternatif membuat nasib pembiayaan proyek Whoosh kini bergantung pada langkah BPI Danantara dalam menata ulang strategi keuangan dan asetnya.

Tags: APBNBPI DanantaraDanantaraLuhut Binsar PandjaitanPrasetyo Hadiproyek Jakarta-BandungPurbaya Yudhi Sadewautang kereta cepatWhoosh
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Sistem Resi Gudang di Lampung Harus Dioptimalkan

Lampung Wajib Perkuat Daya Tarik Daerah untuk Gaet Investasi Besar di LEIF

byEffranand1 others
16/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Investasi menjadi faktor penting pendorong pertumbuhan ekonomi di Lampung. Salah satu bentuk yang menarik perhatian saat...

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menghadiri TEI ke-40 Tahun 2025 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang pada Rabu, 15 Oktober 2025. Dok Diskominfo

Dorong Perluasan Pasar Produk Lokal dan Peningkatan Investasi

byEffranand1 others
16/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menghadiri Opening Ceremony Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 Tahun 2025 di...

LEIF 2025 Fokus Dorong Ekonomi Berbasis Hilirisasi dan Komoditas

byEffranand1 others
16/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah Provinsi Lampung menyiapkan pelaksanaan Lampung Economic and Investment Forum (LEIF) 2025. Hal itu dengan berfokus...

Load More

Berita Terbaru

DPRD Dorong Peningkatan Kualitas SDM Melalui Penguatan Kompetensi Guru
Humaniora

DPRD Dorong Peningkatan Kualitas SDM Melalui Penguatan Kompetensi Guru

byRicky Marlyand1 others
16/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Yanuar Irawan, menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi guru sebagai langkah strategis...

Read moreDetails
Upaya Pemprov Lampung Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Berbuah Mandaya Awards 2025

Upaya Pemprov Lampung Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Berbuah Mandaya Awards 2025

16/10/2025
Sugar Group Kembangkan Kemitraan Tebu Berkelanjutan untuk Petani Tubaba

Sugar Group Kembangkan Kemitraan Tebu Berkelanjutan untuk Petani Tubaba

16/10/2025
Pelindo Regional 2 Panjang Memperkuat Sinergi Pemerintah dan Stakeholder Maritim Lampung

Pelindo Regional 2 Panjang Memperkuat Sinergi Pemerintah dan Stakeholder Maritim Lampung

16/10/2025
kluivert dan emil audero

Ini Respons Kluivert Usai Dipecat PSSI

16/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.