Bandar Lampung (Lampost.co) — Sejumlah pedagang di Pasar Way Halim mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi itu berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
Berdasarkan pantauan di Pasar Way Halim Bandar Lampung, sejumlah komoditas tercatat mengalami kenaikan harga.
Harga bawang merah naik menjadi Rp39 ribu per kilogram, bawang putih honan Rp32 ribu per kilogram, dan beras medium Bulog Rp12.500 per kilogram. Sementara telur ayam ras naik menjadi Rp28.500 per kilogram, cabai rawit merah Rp37 ribu per kilogram.
Beberapa komoditas lain justru turun, seperti cabai merah keriting yang kini Rp51 ribu per kilogram. Lalu jagung pipilan Rp7.000 per kilogram, minyak goreng MinyaKita Rp16 ribu per liter, dan gula pasir curah Rp18.000 per kilogram.
Seorang pedagang, Nur, mengatakan kenaikan harga bahan pokok terjadi sejak awal Oktober. Kondisi ekonomi saat ini membuat pembeli semakin berhati-hati dalam belanja sehingga permintaan menurun.
“Apalagi sekarang ekonomi lagi susah, bahan-bahan pada naik semua, pembeli juga banyak yang ngeluh,” ujarnya, Senin, 13 Oktober 2025.
Permintaan bahan pokok pun menunjukkan penurunan karena pembeli mengurangi jumlah belanja mereka akibat melonjaknya harga.
“Sekarang sepi, banyak langganan yang ngeluh. Katanya cari duit juga susah, jadi mereka beli seperlunya aja,” tambahnya.
Senada, Supriati, pedagang bahan pokok lainnya, mengatakan kenaikan harga di pasar umumnya pengaruh perubahan harga dari tingkat pemasok.
“Perubahannya naik satu sampai dua ribu. Kalau dari harga pasokannya naik, ya di sini ikut naik juga,” jelasnya.
Supriati juga mengungkapkan penurunan daya beli masyarakat cukup terasa beberapa waktu terakhir. Pedagang berharap harga kebutuhan pokok segera kembali normal agar aktivitas jual-beli di pasar bisa kembali ramai seperti biasanya.
“Saat ini pembeli juga turun, mungkin karena mereka nggak punya uang. Maunya beli murah, tapi dari sananya udah naik, mau gimana lagi,” kata dia.