Bandar Lampung (Lampost.co) – Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terus diperkuat. Apalagi dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda dan membangkitkan semangat Sumpah Pemuda.
Hal tersebut tersampaikan saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI di depan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia (DPM UI) 2025. Acara itu bertema Peran Mahasiswa dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Keadilan dan Kesadaran Hukum Indonesia. Kegiatan ini Auditorium Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa, 14 Oktober 2025.
“Pergerakan dunia biasanya terinisiasi dan termotori oleh para pemuda dan NKRI tidak akan lahir bila tidak ada gerakan para pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda pada 1928,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat
Kemudian hadir pada acara tersebut Taufik Basari (Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI). Lalu Aburizal Biladina (Ketua DPM UI), dan civitas akademika Universitas Indonesia.
Lalu nilai-nilai kebangsaan yang mampu membangun semangat persatuan dalam mewujudkan NKRI. Menurut Lestari, harus mampu secara konsisten diamalkan oleh generasi muda dalam keseharian.
Karena, ungkap Rerie, sapaan akrab Lestari, upaya-upaya untuk memecah belah suatu bangsa di saat ini juga masih terus ada. Sejumlah wilayah dunia, termasuk Indonesia, ujar Rerie juga menghadapi berbagai ancaman perpecahan yang terpicu munculnya konflik pada sejumlah daerah.
Selanjutnya, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu. Bingkai NKRI harus terus kokoh dengan membangun kesadaran kebangsaan setiap anak bangsa. Antara lain melalui Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan pengamalan nilai-nilai kebangsaan oleh setiap generasi muda, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat. Upaya memperkokoh bingkai NKRI akan terus terwujud. “Di tangan generasi muda negara ini bisa terus ada. Sebaliknya, tangan generasi muda pula negara ini bisa jadi tinggal cerita,” pungkas Rerie.