Banten (lampost.co)–Kepala SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, Dini Fitria, mengakui dirinya menampar seorang murid yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah. Akibat tindakan itu, ratusan murid kompak melakukan aksi mogok sekolah sebagai bentuk protes.
Pantauan di lokasi menunjukkan suasana sekolah sepi tanpa aktivitas belajar mengajar. Seluruh ruang kelas mulai dari kelas 10 hingga 12 kosong. Para murid memilih tidak masuk sekolah. Sementara itu, hanya terlihat beberapa guru yang melakukan kegiatan bersih-bersih halaman sekolah.
Sebelum insiden terjadi, Dini mengaku sempat menegur siswa tersebut. “Saya sudah tegur baik-baik, tapi anak itu tidak mengakui. Saya emosi dan menampar satu kali,” ujar Dini. Ia juga mengakui sempat mengucapkan kata-kata tidak pantas karena frustrasi terhadap sikap siswa itu.
Orang tua murid yang merasa tidak terima langsung melaporkan peristiwa kekerasan tersebut ke pihak kepolisian. Laporan itu kini dalam penanganan.
Nonaktif
Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Lebak, Gugun Nugraha, menyatakan bahwa Dini Fitria telah dinonaktifkan dari jabatannya untuk sementara waktu. “Kami sudah instruksikan agar kegiatan belajar di SMA Negeri 1 Cimarga segera kembali berjalan normal. Proses evaluasi terhadap kepala sekolah masih berlangsung,” tegas Gugun.
Hingga kini, para murid masih menunggu keputusan lanjutan dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan tanpa ketegangan.