• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Jumat, 14/11/2025 21:50
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Lampung Bandar Lampung

UMKM di Persimpangan Digital: Menjemput Peluang di Era E-Commerce

E-commerce telah mengubah wajah perdagangan global. Konsumen kini terbiasa membeli produk lewat ponsel.

NurbyNur
19/10/25 - 10:38
in Bandar Lampung, Opini
A A
Pelaku UMKM
Ameli AnwarMahasiswa Program Doktoral Ekonomi Syariah UIN Raden Intan Lampung.
Amelia Anwar
Mahasiswa Program Doktoral Ekonomi Syariah.

TAHUN 2025 menjadi momentum penting bagi arah pembangunan ekonomi Indonesia. Pemerintah menargetkan penguatan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan nasional. Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, digitalisasi sektor riil, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dipandang sebagai kunci untuk menciptakan pertumbuhan inklusif.

Namun, di tengah semangat itu, muncul realitas yang tak bisa diabaikan: sebagian besar pelaku UMKM masih berada di luar arus utama ekonomi digital. Padahal, nilai transaksi e-commerce nasional terus menanjak, mencapai Rp487 triliun pada tahun 2024, menjadikan Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara. Pertanyaannya: apakah ekonomi digital ini benar-benar membawa kesejahteraan bagi seluruh pelaku usaha, atau justru menciptakan kesenjangan baru antara mereka yang melek digital dan yang tertinggal?

E-commerce telah mengubah wajah perdagangan global. Konsumen kini terbiasa membeli produk lewat ponsel, menonton ulasan melalui video pendek, dan menyelesaikan pembayaran dalam hitungan detik. Namun, tidak semua pelaku UMKM mampu menyesuaikan diri dengan kecepatan perubahan tersebut.

Keterbatasan literasi digital, akses infrastruktur, dan modal teknologi membuat banyak pelaku usaha kecil masih bertumpu pada cara konvensional.

Akibatnya, peluang besar yang ditawarkan ekonomi digital belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan.Padahal, UMKM menyumbang 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan 97 persen terhadap total lapangan kerja nasional. Jika kelompok sebesar ini tertinggal dalam transformasi digital, Indonesia berisiko menghadapi jurang ekonomi digital yang semakin melebar antara mereka yang terkoneksi dan mereka yang tidak.

Tren digitalisasi perdagangan kini berkembang semakin kompleks. Salah satu fenomena yang menonjol adalah social commerce, integrasi antara media sosial dan transaksi daring. Platform seperti TikTok, Instagram, dan Facebook tidak lagi sekadar menjadi ruang ekspresi, tetapi juga etalase produk dan sarana interaksi antara penjual dan pembeli.

Adaptasi Teknologi

Konsumen kini membeli bukan hanya karena kebutuhan, tetapi juga karena rekomendasi sosial, ulasan teman, atau pengaruh influencer. Model interaksi ini menciptakan bentuk pemasaran baru yang lebih personal dan dinamis.Sementara itu, quick commerce (q-commerce) memperkenalkan konsep kecepatan sebagai nilai utama. Pengiriman barang dalam waktu kurang dari dua jam menjadi standar baru layanan digital, terutama di wilayah perkotaan. Dua tren ini social commerce dan quick commerce menunjukkan bahwa masa depan perdagangan digital tidak lagi sekadar soal produk, tetapi tentang pengalaman, kecepatan, dan kedekatan emosional antara merek dan konsumen.

Namun, inovasi ini juga menghadirkan tantangan serius. Tidak semua UMKM memiliki kapasitas untuk beradaptasi dengan teknologi baru, apalagi bersaing dengan pemain besar yang memiliki sumber daya lebih kuat. Di sinilah peran kebijakan publik dan ekosistem digital menjadi sangat penting. 

Untuk memastikan ekonomi digital benar-benar inklusif, diperlukan langkah strategis yang melibatkan pemerintah, pelaku usaha, dan sektor pendidikan.

Pertama, literasi digital berbasis komunitas. Pelatihan digital harus menyentuh lapisan terbawah: pedagang pasar, pengrajin, petani, dan pelaku usaha rumahan. Program pemerintah seperti Gerakan Nasional Literasi Digital perlu diperluas agar lebih praktis dan berorientasi pada kebutuhan bisnis nyata.

Kedua, pemerataan infrastruktur digital. Akses internet cepat harus menjadi kebutuhan dasar, bukan kemewahan. Pemerataan konektivitas di luar Jawa akan membuka potensi ekonomi daerah yang selama ini terisolasi.

Ketiga, kemitraan berkeadilan dengan platform digital. Marketplace besar seperti Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop perlu memberikan ruang promosi yang seimbang bagi produk lokal dan pelaku UMKM. Regulasi juga harus memastikan ekosistem digital tidak hanya menguntungkan pemain besar, melainkan memperkuat ekonomi rakyat.

Tantangan Digital

Transformasi digital bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi tentang perubahan cara berpikir. Pelaku UMKM perlu berpindah dari sekadar menjual produk menuju membangun nilai, merek, dan pengalaman pelanggan.

Penerapan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan strategi pemasaran berbasis konten bukan lagi hal futuristik, melainkan kebutuhan dasar untuk bersaing di pasar modern. Adaptasi menjadi kunci: di era digital, ukuran keberhasilan tidak ditentukan oleh besar atau kecilnya usaha, melainkan oleh kecepatan beradaptasi terhadap perubahan.

Jika literasi, infrastruktur, dan kebijakan dapat bergerak seirama, Indonesia memiliki peluang besar menjadi kekuatan utama ekonomi digital di Asia. E-commerce bukan semata kanal transaksi, melainkan gerbang kemandirian ekonomi bangsa tempat di mana kreativitas, inovasi, dan daya saing lokal tumbuh menjadi kekuatan global.

Tentang Penulis:

Amelia Anwar merupakan Dosen dan Managing Editor pada Business and Enterpreneurship Journal (BEJ) di Fakultas Bisnis Universitas Mitra Indonesia, tercatat Saat ini tercatat sebagai Mahasiswa Program Doktoral Ekonomi Syariah pada Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dan Pengurus ISEI Lampung Bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah.

 

Tags: ekonomi digitalUMKM
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

sport center

Pemkot Bandar Lampung Akan Bangun Sport Center Modern

byDenny ZYand1 others
13/11/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Pemerintah Kota Bandar Lampung tahun depan akan memulai pembangunan sport center modern pertama di Provinsi Lampung...

Masjid Agung Al Furqon dekat Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung cerah berawan. (FOTO: Lampost.co / Triyadi Isworo)

Kamis, 13 November 2025, Lampung Berawan Berpotensi Hujan

byTriyadi Isworo
13/11/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prakiraan cuaca harian. Kamis, 13 November 2025, cuaca Provinsi...

Wingstop resmi hadir di Kota Lampung dengan membuka gerai pertamanya di Mall Boemi Kedaton, salah satu pusat perbelanjaan terbesar dan teramai di Lampung.

Wingstop Hadir di MBK, Hadirkan Pengalaman Kuliner Ayam Goreng yang Berbeda

byNur
13/11/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)--- Wingstop Indonesia, lini bisnis F&B dari MahaDasha Group, terus memperluas jangkauannya dalam menghadirkan pengalaman kuliner yang berkesan...

Berita Terbaru

Wagub Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Pesantren
Ekonomi dan Bisnis

Wagub Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Pelajar dan Santri

byNana Hasanand1 others
14/11/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)—Pemerintah Provinsi Lampung mendorong pelaksanaan cek kesehatan gratis (CKG) bagi pelajar sebagai upaya memperkuat deteksi dini penyakit di...

Read moreDetails
Kylian Mbappe sumbang brace

Prancis Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026 Usai Hajar Ukraina

14/11/2025
Wagub Lampung (Pemprov Lampung0 bersama Kadis Kesehatan dan Direktur RSUAM

Pemprov Lampung Dorong Aktivasi Peserta BPJS yang Menunggak

14/11/2025
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela ingatkan pentingny cek kesehatan gratis

Pemprov Lampung Dorong Implementasi Cek Kesehatan Gratis

14/11/2025
Rumah Pintar yang lahir dari gotong royong warga berfungsi sebagai ruang belajar, diskusi, dan pusat kegiatan masyarakat serta mampu menciptakan berbagai inisiatif, mulai dari rumah produksi gula semut, rumah maggot, bank sampah, hingga pemancingan ikan yang memberi manfaat nyata bagi warga sekitar.

Pendidikan dan Usaha Gula Semut Kampung Berseri Astra Tabek Talang Babungo Kuatkan Kemandirian Ekonomi Warga

14/11/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.