Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menyiapkan program besar untuk menghadirkan layanan internet berkecepatan hingga 1 Gbps di seluruh Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi percepatan transformasi digital nasional.
Akselerasi Akses Digital Nasional
Program ini tertuang dalam Rencana Strategis Komdigi 2025–2029 dan akan dijalankan secara bertahap mulai tahun 2026. Pada tahap awal, internet super cepat akan diuji coba di beberapa kota dan kabupaten utama sebagai pilot project. Kemudian, akan diperluas ke wilayah lain, termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Pemerintah menargetkan hingga 38 kota dan kabupaten akan terjangkau layanan internet 1 Gbps pada tahun 2029. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas digital. Ini juga dapat memperkuat industri kreatif, memperluas pendidikan online interaktif, dan mendorong efisiensi layanan publik berbasis teknologi.
Gunakan Fiber Optik dan Teknologi FWA
Untuk mencapai target ambisius tersebut, Komdigi tidak hanya mengandalkan jaringan kabel serat optik, tetapi juga mengembangkan teknologi Fixed Wireless Access (FWA). Teknologi ini mampu menyediakan akses broadband cepat ke daerah yang sulit dijangkau kabel atau satelit dengan biaya lebih efisien.
Selain itu, pemerintah juga mendorong konsep open access network, yang memungkinkan berbagai operator berbagi infrastruktur. Dengan cara ini, biaya investasi dapat ditekan dan harga layanan internet menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.
Tantangan dan Peluang
Meski menjanjikan, program ini dihadapkan pada sejumlah tantangan. Pembangunan infrastruktur di wilayah terpencil memerlukan investasi besar. Ditambah lagi, keterbatasan spektrum frekuensi dan regulasi teknis harus segera diselesaikan.
Selain itu, kesiapan perangkat dan jaringan di rumah tangga juga menjadi faktor penting. Ini memastikan masyarakat bisa menikmati manfaat kecepatan 1 Gbps secara optimal.
Jika berhasil, kecepatan internet 1 Gbps akan memungkinkan streaming video 4K hingga 8K tanpa buffering, cloud gaming lebih lancar, serta kolaborasi daring real-time untuk mendukung kerja jarak jauh dan industri kreatif digital.
Menuju Era Konektivitas Kelas Dunia
Dengan target pelaksanaan antara 2026–2029, proyek ini akan menjadi tonggak penting menuju konektivitas kelas dunia bagi Indonesia. Pemerintah berharap langkah ini dapat memperkuat daya saing nasional dan membuka peluang ekonomi digital yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat.








