Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Pusat menargetkan setiap kabupaten dan kota di Indonesia dapat melahirkan minimal 700 pengusaha baru setiap tahun guna mendorong percepatan pertumbuhan wirausaha nasional. Langkah ini menjadi strategi kunci pemerintah untuk mengejar target minimal 3,6 persen wirausaha pada 2029, setara 5,9 juta pelaku usaha produktif.
Poin Penting:
-
Pemerintah targetkan 700 pengusaha baru per kabupaten kota per tahun.
-
Jumlah wirausaha Indonesia baru 3,08 persen
-
Pemerintah dorong ekonomi digital dan UMKM naik kelas.
Kalah dari Negara Tetangga
Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim, menyampaikan hal tersebut saat membuka Entrepreneur Hub di Institut Teknologi Sumatera (Itera), Rabu, 29 Oktober 2025. Ia menegaskan jumlah wirausaha di Indonesia saat ini baru 3,08 persen atau sekitar 4,7 juta pelaku usaha, masih tertinggal jauh dari negara lain, seperti Thailand dan Singapura yang telah memiliki rasio wirausaha di atas 4 persen.
“Jumlah wirausaha Indonesia masih rendah. Kita harus kejar agar ekonomi berbasis entrepreneur semakin kuat, bukan hanya bertumpu pada konsumsi,” kata Arif.
Baca juga: UMKM Bandar Lampung Didorong Cepat Urus Legalitas Usaha
Ia juga menjelaskan RPJMN 2029 menargetkan kenaikan jumlah pengusaha minimal 1,2 juta dalam lima tahun ke depan. Jika target tersebut terbagi merata ke seluruh daerah, tiap kabupaten kota cukup melahirkan 700 pengusaha baru per tahun. Target itu, menurut Arif, sangat realistis.
“514 kabupaten atau kota hanya butuh melahirkan 700 pengusaha baru per tahun. Itu bukan target yang berat jika seluruh pemerintah daerah bergerak aktif, bukan pasif menunggu program pusat,” katanya.
Pemda Wajib Lebih Progresif
Arif juga menekankan pemerintah daerah tidak boleh hanya bersandar pada bantuan pusat. Ia meminta gubernur, bupati, dan wali kota membangun ekosistem wirausaha lokal melalui inkubator bisnis, akses pembiayaan UMKM, pelatihan ekspor, digitalisasi pasar hingga pendampingan sertifikasi halal dan legalitas usaha.
“Kami butuh kepala daerah yang agresif membangun pusat entrepreneur. Fokusnya bukan lagi sekadar UMKM bertahan hidup, tapi juga naik kelas dan mendunia,” katanya.
Sasaran Gen Milenial dan Mahasiswa
Acara Entrepreneur Hub di Itera ini mempertemukan Kemenkop UKM, startup founders, mahasiswa, dunia perbankan, hingga pelaku industri teknologi. Pemerintah ingin mahasiswa berhenti memosisikan diri sebagai pencari kerja, melainkan pencipta lapangan kerja.
“Jika mahasiswa Teknokrat, Itera, Unila, dan kampus lain di Lampung mulai menciptakan usaha teknologi, kontribusi Lampung terhadap target nasional bisa sangat besar,” ujar Arif.








