Garut (Lampost.co) — Dalam semangat memperingati Hari Pahlawan 2025, PTPN I Regional 2 Kebun Cisaruni menegaskan makna kepahlawanan modern melalui penghormatan kepada para pekerja lapangan. Bagi perusahaan pelat merah itu, para pemetik dan pekerja pabrik adalah “pahlawan produksi” yang berperan penting menjaga ketahanan pangan nasional.
Poin Penting:
-
PTPN I Regional 2 Kebun Cisaruni memperingati Hari Pahlawan dengan upacara dan aksi nyata di lapangan.
-
Para pemetik teh dan pekerja pabrik sebagai “pahlawan produksi.”
-
Pentingnya inovasi dan dedikasi untuk ketahanan pangan.
Upacara Hari Pahlawan ke-80 berlangsung khidmat di halaman Kantor Pabrik Teh PTPN I Regional 2 Kebun Cisaruni, Garut, Senin, 10 November 2025, pukul 08.00 WIB. Manajer Kebun Adi Sukmawadi memimimpin upacara dan diikuti seluruh jajaran manajemen serta karyawan.
Semangat Pahlawan untuk Produktivitas
Embun pagi belum sirna dari pucuk teh, namun semangat nasionalisme terasa menyelimuti area kebun yang berada di ketinggian 950 mdpl itu. Tepat pukul 08.15 WIB, lagu Himne Pahlawan berkumandang. Semua peserta menundukkan kepala, mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pejuang kemerdekaan.
Bac
Dalam amanatnya, Adi Sukmawadi membacakan pesan Kementerian Sosial dengan tema nasional Pahlawanku teladanku: terus bergerak, melanjutkan perjuangan. Menurutnya, tema tersebut menegaskan semangat untuk menjadikan nilai-nilai kepahlawanan sebagai energi pembangunan ekonomi bangsa.
“Para pekerja di kebun dan pabrik adalah pahlawan sejati bagi perusahaan. Para pahlawan produksi yang berjuang di garis depan menjaga produktivitas, kualitas, dan masa depan PTPN I,” ujar Adi Sukmawadi.
Turun Langsung ke Lapangan
Sementara itu, usai upacara, Adi bersama jajaran manajemen langsung turun ke lapangan. Rombongan berjalan menyusuri jalur kebun teh yang hijau membentang bak permadani. Mereka juga menyapa para pemetik yang sebagian besar adalah kaum ibu, sembari membagikan paket sembako sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.
“Hari ini, kita tidak hanya menghormati pahlawan kemerdekaan, tetapi juga menghargai pahlawan produksi—para pemetik teh yang menjaga roda ekonomi tetap berputar,” kata Adi Sukmawadi.
Para pemetik teh yang menerima paket sembako tampak bahagia. Mereka merasa dihargai sebagai bagian penting dalam rantai produksi teh nasional. Dalam kesempatan itu, Adi menegaskan tanpa ketekunan para pekerja, mustahil PTPN I bisa menghasilkan teh hitam berkualitas tinggi yang menjadi kebanggaan Garut dan Indonesia.
Apresiasi untuk Pekerja Pabrik
Selain itu, rombongan kemudian bergerak menuju Pabrik Pengolahan Teh Cisaruni. Aroma khas teh yang sedang dalam proses menyambut mereka. Para pekerja yang bertugas di bagian pelayuan, penggilingan, hingga pengemasan berkumpul untuk menerima apresiasi serupa.
Suasana penuh keakraban dan kekeluargaan. Tidak ada jarak antara manajemen dan karyawan. Menurut Adi, kegiatan ini menjadi simbol penghormatan kepada dua kelompok pahlawan: pahlawan kemerdekaan dan pahlawan produksi yang bekerja menjaga ketahanan pangan Indonesia.
“Mereka setiap hari melawan cuaca, menjaga kualitas, dan memastikan teh terbaik sampai ke tangan konsumen. Mereka adalah pahlawan masa kini,” ujarnya.
Dukungan Penuh Pimpinan PTPN I
Sementara di tempat terpisah, Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas menegaskan harus memaknai momentum Hari Pahlawan 2025 dengan aksi nyata.
“Pahlawan masa kini adalah mereka yang berinovasi dan berkontribusi bagi ketahanan pangan serta energi nasional,” ujarnya.
Sekretaris Perusahaan PTPN I Aris Handoyo juga menekankan makna serempak pelaksanaan upacara di seluruh unit kerja. Hal itu mencerminkan komitmen bersama insan PTPN I untuk menghidupkan nilai keberanian, persatuan, dan pantang menyerah dalam budaya kerja perusahaan.








