Bandar Lampung (Lampost.co) – Akademisi Hukum Universitas Tulang Bawang (UTB) Ahadi Fajrin Prasetya menilai BNNP Lampung harus berani menindak jaringan narkoba yang besar. Jangan hanya jaringan-jaringan narkoba yang kecil saja.
Kemudian ia juga menilai, langkah penggerebekan dan pemusnahan pondokan sebagai konsumsi dan transaksi narkoba merupakan langkah yang tepat.
“Ini jadi show power, agar pemakai, pengedar takut dan efek jera. Terutama kampung dan pondokan itu, jadi semacam simbol adanya penindakan,” ujar Ahadi, Selasa, 11 November 2025.
Selanjutnya Ahadi mengatakan, tugas utama BNN yakni memutus mata rantai peredaran bandar narkoba atau jaringan skala besar, baik lintas provinsi, hingga lintas negara. Memutus mata rantai jaringan, membuat suply narkoba terputus, sehingga peredaran bisa ditekan.
“BNNP itu lembaga besar, jadi kelasnya juga harus nindak jaringan besar, ini tugas utamanya. Jangan sampai penindakan jaringan melemah, dan fokus pada penggerebekan tempat-tempat kecil,” katanya.
Kemudian ia mengatakan upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika. Berdasarkan survei BNN dan Lipi, angka prevalensi pengguna narkoba Lampung sebesar 0,90 (31.811). BNN juga harus berupaya menekan angka pengguna.
Selanjutnya fokus pada penyembuhan kecanduan, konsultasi dan rehabilitasi. BNN harus fokus pada penyembuhan bagi pengguna yang sebenarnya mereka adalah korban.
“Kalau pengguna menurun dan yang kecanduannya sembuh. Tentunya sudah nggak laku lagi nanti, ibaratnya kalau demand-nya gak ada, buat apa disuplai,” katanya.
Kampung Rawan Narkotika
Sebelumnya BNNP Lampung bersama 143 personel gabungan dari TNI, POLRI, BIN, dan Bea Cukai melakukan penggerebekan. Operasi bersama pemberantasan dan pemulihan kampung rawan narkotika di Kabupaten Pesawaran, Jumat, 7 November 2025 itu mendapat perlawanan.
Perlawanan tersebut ketika BNNP Lampung memusnahkan lokasi transaksi, operasi di Desa Gunung Sugih Baru, Kecamatan Tegineneng. Perlawanan sengit itu berupa pelemparan batu terhadap dua kendaraan petugas.
Kepala BNN Provinsi Lampung, Kombes Pol. Sakeus Ginting, selaku penanggung jawab operasi menjelaskan. Kegiatan ini menyasar area kolam pemancingan dan gubuk yang berada di Desa Negara Ratu Wates dan Desa Gunung Sugih Baru.
“Kegiatan operasi ini merupakan wujud sinergi antara BNN dan stakeholder serta masyarakat dalam melawan narkoba. Ini sebagai implementasi program War On Drugs for Humanity,” ujarnya,








