Bandar Lampung (Lampost.co) — Polemik temuan ulat di menu MBG untuk siswa salah satu SD di Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, terus memicu perhatian publik. Jika terbukti lalai, dapur MBG bisa terkena saksi.
Poin Penting:
-
Satgas MBG Lampung belum menerima laporan resmi soal temuan ulat.
-
Temuan ulat di menu MBG dapat berujung sanksi bila terbukti kelalaian.
-
SPPI masih menelusuri sumber ulat di sambal terung MBG.
Meski video menu MBG berulat itu sudah viral, Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) Lampung mengaku belum menerima laporan resmi mengenai insiden tersebut.
Kepala Satgas MBG Lampung, Saipul, menegaskan pihaknya belum dapat mengeluarkan pernyataan sebelum menerima laporan lengkap. “Saya belum menerima laporannya, jadi belum berani menanggapinya,” ujarnya, Rabu, 19 November 2025.
Baca juga: Ulat di Menu MBG Resahkan Wali Murid
Bisa Berujung Sanksi
Namun, Saipul menilai temuan ulat di menu MBG dapat menimbulkan sanksi bagi dapur penyedia makanan. Ia menjelaskan kasus seperti itu masuk pelanggaran serius jika terbukti terjadi karena kelalaian pengelola makanan.
“Kalau itu karena kelalaian dan dampaknya masif, dapur MBG bisa mendapat sanksi. Tetapi yang berhak memberikan sanksi itu BGN, bukan kami satgas. Kami juga belum tahu bagaimana kejadian sebenarnya,” katanya.
Kumpulkan Informasi
Selain Satgas MBG, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) juga ikut menelusuri insiden tersebut. Koordinator SPPI, I Gede Learstone Wartamana, mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi lapangan terkait temuan ulat di sambal terung MBG itu.
“Kami cari tahu dulu, apakah ulat itu muncul karena kelalaian pengelola atau berasal dari sayur yang memang belum terseleksi,” ujarnya.
Dia juga menegaskan keamanan makanan siswa menjadi prioritas utama dalam program MBG.
Temuan Ulat dalam Menu MBG Viral
Sebelumnya, video temuan ulat di sambal terong menu MBG di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Jatiagung viral pada Senin, 17 November 2025. Rekaman itu memperlihatkan dengan jelas seekor ulat mati di sayuran sambal terong dari menu makan bergizi gratis (MBG) untuk siswa sekolah tersebut.
Dalam foto yang beredar, tampak ulat berada di antara potongan terong dan sambal. Para siswa yang merekam video itu menyebut menu MBG hari itu terdiri dari nasi, tahu, tempe, kerupuk, dan sambal terong.
Insiden ini memicu keresahan orang tua murid karena program MBG seharusnya memberi makanan aman dan bergizi. Wali murid menilai temuan menu MBG berulat menunjukkan perlunya pengawasan ketat pada dapur penyedia.
Evaluasi Dapur MBG
Program MBG Lampung untuk mendukung pemenuhan gizi siswa secara rutin. Namun, kasus seperti ini mencoreng upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan siswa sekolah.
Publik kini menunggu langkah cepat pemerintah daerah, termasuk klarifikasi resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN) serta evaluasi dapur MBG di Lampung Selatan. Selain itu, masyarakat meminta pengetatan prosedur pengecekan bahan makanan agar kasus temuan ulat tidak terulang.








