Jakarta (Lampost.co) – Gaya Verrell Bramasta saat meninjau banjir Sumatra Barat menarik perhatian publik. Foto rompi loreng yang ia kenakan memicu perdebatan warganet. Banyak orang menuding Verrell salah kostum saat hadir di lokasi bencana tersebut.
Poin Penting
- Verrell Bramasta dikritik karena memakai rompi loreng saat meninjau banjir.
- Warganet menuding rompi itu adalah rompi antipeluru.
- Verrell memberikan klarifikasi bahwa rompi itu adalah tactical vest.
- Ia menyebut rompi tersebut hadiah rekannya dari AL.
- Tactical vest dipakai untuk membawa perlengkapan penting, bukan menahan peluru.
Namun, Verrell segera memberikan klarifikasi kepada awak media pada Selasa (2/12). Ia menjelaskan bahwa narasi yang berkembang terkait fungsi rompinya tidak benar. Ia menegaskan bahwa rompi tersebut bukan rompi antipeluru seperti dugaan warganet.
“Sangat tidak benar dan disinformasi. Jadi, distorsi informasi yang terjadi, dibilang anti peluru atau pelampung, salah besar,” ungkap Verrell.
Ia kemudian menjelaskan lebih detail mengenai fungsi rompi itu. Verrell menyampaikan bahwa rompi tersebut merupakan tactical vest yang umum dipakai dalam kegiatan lapangan. Ia juga menyebut bahwa rompi itu merupakan hadiah dari rekannya.
“Rompi tersebut bukan rompi antipeluru, melainkan tactical vest yang umum dipakai di kegiatan lapangan. Itu merupakan hadiah dari rekan AL (angkatan laut) kepada saya. Umum digunakan untuk peninjauan lapangan.”
Verell Bramasta Jelaskan Perbedaan Rompi Taktis dan Rompi Anti Peluru
Selain itu, politisi PAN tersebut meluruskan perbedaan rompi taktis dan rompi antipeluru. Ia menegaskan bahwa rompi taktis tidak memiliki pelat balistik. Ia juga menekankan bahwa rompi itu hanya berfungsi membawa perlengkapan penting saat bertugas.
Pada kesempatan itu, putra Venna Melinda itu mengaku hanya membawa air minum dan uang kas. Ia mengatakan bahwa tactical vest memudahkannya bergerak sambil membawa barang penting tanpa hambatan.
Melalui akun Instagram @bramastavrl, Verrell mengunggah sejumlah foto peninjauan. Ia terlihat berbincang dengan korban banjir hingga memberikan bantuan pribadi berupa sepeda motor kepada salah satu warga.
“Oleh karena itu, saya berusaha hadir bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan bantuan pribadi untuk menopang apa yang sekiranya dibutuhkan,” tulis Verrell.
Unggahan tersebut mendapat sambutan positif di Instagram. Banyak warganet menilai Verrell turun langsung dengan dana pribadi dan membantu warga tanpa publikasi berlebih. Namun, reaksi berbeda justru muncul di platform X.
Sebagian warganet X menilai Verrell salah kostum karena memakai rompi loreng tersebut. Mereka berpendapat bahwa ia tidak membutuhkan rompi taktis karena lokasi kunjungan bukan zona konflik. Beberapa akun bahkan menuduh Verrell hanya mencari momen untuk sesi foto.
“Dia ke lokasi bencana bukan karena peduli, ya, guys. Tapi, pengen photoshoot,” tuding akun X/Twitter @/pak***********.
Selain itu, ada warganet yang menyoroti warna rompi Verrell. Mereka menilai warna loreng hijau dapat menyulitkan tim penyelamat jika terjadi keadaan darurat. Menurut mereka, warna tersebut kurang kontras dengan kondisi sekitar.








