Kalianda (Lampost.co) — Harga bumbu dapur pada pasar tradisional Lampung Selatan meroket. Omset para pedagang merosot hingga 50 persen. Sementara para konsumen mengurangi pembeliannya.
.
Hal tersebut berdasarkan pantauan Lampost.co pada Pasar Impres Kalianda Lampung Selatan, Kamis, 22 Februari 2024. Hampir sebagian harga bumbu dapur melonjak dari 50 hingga 70 persen.
.
Harga perbumbuan yang mengalami kenaikan seperti cabai merah kriting yang sebelumnya Rp.55.000/kg kini naik menjadi Rp.90.000 – 100.000//kg. Cabai Caplak sebelumnya Rp.45.000/kg, kini sudah naik mencapai Rp.85.000/kg. Cabai rawit sebelumnya Rp.30.000 naik menjadi Rp.40.000/kg.
.
“Sementara kalau bawang merah hanya naik Rp.5.000/kg. Sebelumnya Rp.30.000/kg menjadi Rp.35.000/kg. Kemudian bawang putih tetap bertahan Rp30.000/kg,” kata Erna (41) salah satu pedagang Pasar Impres Kalianda.
.
Selain Cabai dan Bawang, lonjakan harga juga terjadi pada Gula merah. Sebelumnya gula merah Rp.16.000/kg saat ini menjadi Rp.20.000/kg. Gula putih dari harga Rp.16. 500/kg naik menjadi Rp.18.000/kg. Sementara telur ayam sebelumnya Rp.25.000/kg naik menjadi Rp.30.000/kg.
.
“Kalau untuk minyak goreng kemasan tetap bertahan berkisar antara Rp.15.000 – 16.000/liter. Naiknya harga-harga tersebut dari habis pemilu kemaren,” ujarnya.
.
Ayu Anggraini (38) pedagang lainnya. Ia menyebut, meski harga perbumbuan mahal, namun konsumen tetap mencarinya. Hanya saja saat ini pembali mensiasati dengan mengurangi jumlah pembelian dan dampaknya omset para penjualpun menurun drastis.
.
“Pelanggan biasanya mengurangi pembeliannya. Saat ini untuk omset saya turun 50 sampai 70 persen karena pelanggan kadang ngasih uang lima ribu atau sepuluh ribu, ya dapetnya sedikasihnya aja,” katanya.