Bandar Lampung (Lampost.co) — Kesebelasan AD Sport menjuarai cabang sepak bola Pekan Olahraga Kota (Porkot) Bandar Lampung 2025. Pada laga final di lapangan Kalpataru, Kemiling, Minggu, 28 Desember 2025, AD Sport menang lewat drama adu penalti 4-3.
Poin Penting:
-
AD Sport menjuarai sepak bola Porkot Bandar Lampung 2025 usai menang adu penalti atas Bina Bangsa.
-
Penyelesaian akhir menjadi kendala kedua tim setelah gagal menuntaskannya sejumlah peluang berbuah gol.
-
Askot PSSI Bandar Lampung soroti pentingnya pembinaan usia muda.
Kiper AD Sport, Rizki Yusuf, tampil sebagai pahlawan kemenangan timnya. Selain menggagalkan tendangan pemain Bina Bangsa, dia juga menjadi penentu kemenangan setelah eksekusi penalti sebagai penendang kelima membobol gawang Bina Bangsa.
Duel laga final kedua tim berlangsung cukup ketat dan berimbang. Kedua tim silih berganti melakukan tekanan ke lini pertahanan lawan. Sejumlah peluang tercipta bagi kedua tim. Sayang, penyelesaian akhir yang tidak akurat membuat peluang terbuang percuma.
Baca juga: Lampung Phinisi dan Abimanyu Berbagai Gelar Voli Porkot Bandar Lampung 2025
Skor imbang pun bertahan hingga laga berakhir karena tidak ada perpanjangan waktu sehingga pertandingan berlanjut dengan adu penalti. Dalam drama tersebut, dua algojo Bina Bangsa, yakni Deka dan Sani gagal menuntaskan tugasnya dengan baik. Sementara satu-satunya eksekutor penalti dari AD Sport yang gagal adalah penendang keempat Febian.
Ketegangan sempat terjadi saat tendangan kelima saat skor kedua tim 3-3. Eksekutor kelima Bina Bangsa, Sani, gagal setelah bola sepakannya membentur mistar. Eksekutor terakhir AD Sport, kiper Rizki Yusuf, menjadi pahlawan kemenangan setelah bola sepakannya mengecoh penjaga gawang Ridho M. Gol tersebut memastikan AD Sport berhak atas trofi juara.
Sementara itu, dalam laga juara ketiga dan keempat mempertemukan Tunas Satria versus Septarema. Gol M Riski melalui tendangan bebas dari jarak hampir setengah lapangan membawa Tunas Satria merebut perunggu.
Pembinaan Klub
Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Bandar Lampung, Rahmuddin, yang menyaksikan langsung laga final mengungkapkan cukup puas dengan penampilan dari para pemain. Apalagi, para pemain yang tampil dalam Porkot 2025 masih berusia muda.
“Tentunya talenta-talenta muda pemain tersebut menjadi modal bagi persepakbolaan Bandar Lampung. Kami berharap ke depannya para pemain muda ini akan berkembang dan menjadi andalan di ajang yang lebih tinggi,” katanya usai pertandingan final.
Dia juga menambahkan ajang Porkot 2025 menjadi sarana untuk mengetahui pembinaan dari klub dalam membina para pemain. Sebab, pembinaan menjadi awal dalam membentuk untuk menjadi seorang pemain.
“Porkot juga menjadi ajang pembuktian dari pembinaan dari klub-klub yang ada di Bandar Lampung. Pastinya, kami berterima kasih kepada klub-klub yang masih melakukan pembinaan,” ujarnya.
Sekretaris Umum KONI Bandar Lampung itu juga berharap dengan adanya Porkot tersebut akan memantik klub-klub Bandar Lampung kembali bisa menorehkan prestasi di ajang yang lebih tinggi. “Seperti kita ketahui sepak bola Bandar Lampung memiliki sejarah manis saat PSBL berlaga di Divisi Utama pada era 2000-an. Untuk itu, kita berharap akan makin banyak klub asal Bandar Lampung yang bisa mengikuti jejak PSBL,” ujarnya.








