Jakarta (Lampost.co)—Sepanjang tahun 2025, Astra terus memperkuat kontribusi sosialnya melalui empat pilar utama, yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Seluruh program tersebut fokus pada penguatan masyarakat desa. Sehingga mereka mampu tumbuh mandiri, berdaya saing, serta memberikan dampak berkelanjutan bagi pembangunan nasional.
Poin Penting
- Astra menjalankan kontribusi sosial 2025 melalui empat pilar utama yang terintegrasi dan berfokus pada pemberdayaan desa.
- Program Desa Sejahtera Astra telah menjangkau lebih dari 210 ribu penerima manfaat dan mendorong nilai ekspor desa mencapai Rp411 miliar.
- Pendekatan kolaboratif dan berbasis komunitas terbukti meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, dan keberlanjutan ekonomi desa.
Keempat pilar kontribusi sosial Astra terintegrasi dalam program unggulan berbasis komunitas. Program unggula tersebut, yaitu Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, Kampung Berseri Astra, dan Desa Sejahtera Astra. Astra merancang program-program ini tidak hanya untuk menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi juga menyiapkan masyarakat desa menghadapi tantangan masa depan.
Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, mengatakan pendampingan yang konsisten dan kolaboratif menjadi kunci utama dalam menciptakan dampak sosial berkelanjutan. Menurutnya, ketika komunitas desa memiliki kapasitas, inovasi, dan kesempatan untuk berkembang, maka kontribusi sosial yang mereka hasilkan akan memberikan manfaat nyata bagi bangsa.

Baca juga: Astra Dukung Jaga Warisan Karst Rammang-Rammang, Wujudkan Desa Wisata Berkelanjutan
Hingga akhir 2025, Astra telah memberikan apresiasi SATU Indonesia Awards kepada 79 penerima tingkat nasional dan 713 penerima tingkat provinsi. Para penerima apresiasi ini kemudian diintegrasikan ke dalam program Kampung dan Desa binaan Astra sebagai penggerak perubahan di tingkat akar rumput.
Melalui program Desa Sejahtera Astra yang meluncur sejak 2018, Astra melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, komunitas, hingga kelompok usaha desa. Program ini berfokus pada pengembangan produk unggulan desa dalam tiga klaster utama, yakni pertanian dan produk olahannya, kelautan dan perikanan, serta wisata, kriya, dan budaya.
Hingga akhir 2025, Desa Sejahtera Astra telah menjangkau lebih dari 210.426 penerima manfaat, mendampingi 1.515 kampung dan desa di berbagai provinsi. Serta mendorong aktivitas ekonomi dan ekspor masyarakat desa yang mencapai Rp411 miliar.
Pada pilar kesehatan, Astra menjalankan program yang menyasar ibu, anak, remaja, dan masyarakat sekitar, seperti di Desa Sejahtera Astra Rammang-Rammang, Sulawesi Selatan, melalui penguatan sanitasi, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pengelolaan kebersihan kawasan wisata.

Baca juga: Kopi Garut Dongkrak Pendapatan Petani, Desa Sejahtera Astra Cikajang Hadirkan Transformasi Nyata
Di bidang pendidikan, Astra mendorong peningkatan kualitas SDM melalui pengembangan ruang belajar komunitas, literasi digital, dan pembelajaran berbasis teknologi. Program ini terbukti mampu meningkatkan pendapatan desa, seperti di Desa Sejahtera Astra Bugisang, Klaten, Jawa Tengah, yang mencatat tambahan pendapatan sekitar Rp50–60 juta per tahun dari pengembangan wisata edukasi.
Pada pilar lingkungan, Astra memperkuat pemulihan ekosistem berbasis masyarakat. Salah satunya melalui pengembangan Ekowisata Nyarai di Sumatra Barat, yang berhasil mengalihkan mata pencaharian warga dari pembalakan liar menjadi pemandu wisata berkelanjutan.
Sementara itu, di pilar kewirausahaan, Astra mendorong penguatan ekonomi lokal melalui peningkatan nilai tambah produk desa. Berbagai desa binaan Astra berhasil menembus pasar ekspor, mulai dari gula semut, kopi, hingga produk perikanan, dengan peningkatan signifikan terhadap pendapatan masyarakat.
Keberhasilan tersebut menunjukkan pemberdayaan komunitas berjalan secara konsisten, kolaboratif, dan berbasis kebutuhan lokal mampu menghadirkan perubahan nyata. Astra pun berkomitmen untuk terus memperkuat inisiatif pemberdayaan desa sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan cita-cita sejahtera bersama bangsa.








