Bandar Lampung (Lampost.co) — Kenaikan harga bahan pokok terjadi di Bandar Lampung menjelang perayaan Tahun Baru 2026. Cabai, bawang, dan sembako mengalami lonjakan signifikan.
Pedagang grosir cabai di Jalan Purnawirawan, Bandar Lampung, Andriyati, menyebut kenaikan terjadi sejak beberapa hari terakhir. Lonjakan paling tajam terjadi pada cabai.
Harga cabai rawit dan cabai setan melonjak hingga Rp90.000 per kilogram. Sebelumnya, harga cabai masih berada di kisaran Rp35.000 per kilogram. Cabai merah ikut mengalami kenaikan. Harga naik dari Rp30.000 menjadi Rp70.000 per kilogram dan turun ke Rp57.000 per kilogram.
Kemudian, harga bawang putih juga mengalami kenaikan menjadi Rp38.000 per kilogram atau naik Rp4.000. Sementara, harga bawang merah relatif stabil di angka Rp40.000 per kilogram. Permintaan pasar tetap tinggi menjelang libur akhir tahun.
Kenaikan tidak hanya terjadi pada cabai dan bawang. Harga sembako utama, seperti beras, minyak goreng, dan telur ikut terkerek. Beras kemasan 10 kilogram naik dari Rp128.000 menjadi Rp133.000.
Minyak goreng satu liter naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000. Harga telur ayam juga mengalami kenaikan menjadi Rp28.000 per kilogram dari sebelumnya Rp26.000.
Andriyati memperkirakan harga bahan pokok akan kembali stabil pada pertengahan Januari 2026. Pola itu kerap terjadi setiap momen libur besar. “Lonjakan permintaan menjadi pemicu utama kenaikan harga jelang Natal dan Tahun Baru, tetapi volume penjualan masih normal,” kata Yati.
Pedagang lainnya, Wiwik, mengungkapkan kondisi serupa. Ia mencatat kenaikan harga minyak, telur, dan beras eceran. Harga minyak goreng naik menjadi Rp18.000 per liter. Telur ayam kini Rp28.000 per kilogram. Sedangkan, beras eceran naik dari Rp13.000 menjadi Rp14.000 per liter. Meski naik, pembeli tetap berdatangan setiap hari.
Dia berharap pemerintah memperketat pengawasan harga. Ia juga menyoroti harga minyak subsidi yang masih di atas HET. Subsidi harus tepat sasaran agar pedagang dan konsumen tidak terbebani. Kebutuhan pokok tetap harus terjangkau.
(Restu Amalia)








