Liwa (Lampost.co) – Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS), Lampung, tidak dapat memastikan jumlah harimau yang berada di kawasan hutan tersebut. Namun, populasi satwa liar terus berkurang karena ulah manusia.
Kepala Satuan Polhut BB TNBBS, Sadatin, mengatakan jumlah harimau di Lampung terus berkurang. Sebab, sumber makanannya yang kian minim karena aktivitas manusia.
“Satwa yang menjadi buruan harimau itu berkurang karena perburuan liar dan pembukaan lahan. Hal itu yang membuat harimau keluar kawasan hutan hingga mengalami perubahan perilaku dengan memangsa manusia,” kata Sadatin, kepada Lampost.co, Minggu, 25 Februari 2024.
Menurutnya, kawasan hutan TNBBS sekitar 30 ribu hektare di sepanjang Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh, kondisinya kini hampir separuh berubah menjadi perkebunan masyarakat.
Ditambah lagi maraknya perburuan liar dengan sasaran rusa, kijang, dan babi, sehingga berimbas pada persediaan makanan harimau. “Jika kami patroli sering menemukan jerat yang aktif di dalam hutan,” kata dia.
BACA JUGA: Harimau Mangsa Manusia Diduga Akibat Perburuan Liar dan Pembukaan Lahan
Pihaknya selalu mensosialisasikan ke masyarakat agar tidak melakukan perburuan liar dan membuka lahan baru. Untuk itu, ke depannya masyarakat yang masih nakal akan menjalani proses hukum.
“Kami akan meningkatkan patroli pencegahan, baik dalam pembukaan lahan baru maupun perburuan liar,” ujarnya.
Namun, masyarakat tetap dapat mengelola kawasan hutan yang telah beralih fungsi menjadi kebun. Syaratnya, harus memenuhi prosedur dan sesuai peraturan.
“Kami mensosialisasikan ke masyarakat soal program pengelolaan lahan dalam kawasan bagi yang sudah lama terbuka,” kata dia.