Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemkot Bandar Lampung memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di tujuh kecamatan di Bandar Lampung, Senin, 26 Februari 2024.
Tujuh kecamatan tersebut meliputi Tanjungkarang Barat, Kedaton, Rajabasa, Way Halim, Kedamaian, Bumi Waras, dan Sukabumi.
Wali Kota Eva Dwiana mengatakan bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak banjir berupa uang tunai dan juga beras.
“Alhamdulillah hari ini kepedulian dari pemerintah Bandar Lampung kayak bapak Budiman, ini jebol dan juga kamarnya, dan nanti akan kita perbaiki dan untuk materi kita kasih uang Rp20 juta,” kata Eva usai memberikan bantuan di Gang Damai, Kelurahan Segala Mider, Tanjungkarang Barat, Senin, 26 Februari 2024.
Eva mengatakan bantuan yang diberikan bervariasi sesuai dengan tingkat kerusakan. Pemkot Bandar Lampung menyiapkan Rp 1,5 miliar untuk memberikan bantuan kepada warga. “Kami sebagai pemerintah, memberikan masyarakat pertolongan pertama, dengan memberikan beras dan uang tunai,” kata dia
Eva menjelaskan Pemkot Bandar Lampung sudah berusaha semaksimal mungkin menjalankan program untuk menanggulangi banjir tersebut. “Kami sudah berusaha semaksimal mungkin ada grebek sungai, kegiatan bersih-bersih, pengerukan sungai. Kami buat tanggulnya, yang kemarin enggak tinggi kami tinggikan tanggulnya,” kata dia.
Belum Zona Merah
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengeklaim Bandar Lampung belum masuk dalam zona merah banjir.
Dalam pemetaan risiko banjir, terdapat tiga zona, zona merah dapat menunjukkan area dengan risiko tinggi, zona kuning untuk risiko sedang, dan zona hijau untuk risiko rendah. “Zona merah tidak, kalau zona merah belum Insya Allah,” kata Eva.
Ia menyebut hujan lebat dua hari terakhir tidak hanya mengguyur Bandar Lampung saja, melainkan seluruh Provinsi Lampung. “Bahkan Lampung Selatan, Pesawaran, dan di Jawa seperti itu. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin,” kata dia.
Ia menyebut banjir bandang yang menimpa Bandar Lampung adalah musibah. “Tapi kami sebagai pemerintah memberikan pertolongan pertama,” kata dia.
Ia menyebut penyebab banjir selain intensitas hujan yang lebat, juga karena Bandar Lampung dari tahun ke tahun semakin padat dan makin banyak bangunan yang berdiri. “Kalau kami dari awal memang untuk pembangunan drainasenya. Untuk pembuangan airnya juga dipikirkan Insya Allah dan terutama untuk buang sampah,” kata dia.