Bandar Lampung (Lampost.co): Pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait, harus mendorong upaya mewujudkan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM), yang berdaya saing harus dalam rangka menjawab berbagai tantangan di masa depan.
“Harus terus mengupayakan langkah-langkah pengembangan SDM, yang mampu mengakselerasi proses pembangunan nasional. Persiapkan secara matang, antara lain melalui transformasi SMK yang lebih baik,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 Maret 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sebanyak 7,99 juta pengangguran di Indonesia per Februari 2023. Jumlah itu mencapai 5,83% dari jumlah angkatan kerja 146,62 juta orang.
Dari jumlah pengguran itu, terbanyak (9,60%) merupakan lulusan sekolah kejuruan. Jumlah ini cenderung turun jika dibandingkan dengan catatan Februari 2022 yang sebesar 10,38% dan 2021 sebesar 11,45%.
Berdasarkan data tersebut, menurut Lestari, sejumlah langkah peningkatan kualitas sekolah kejuruan harus konsisten. Agar pola pengajaran di SMK mampu menghasilkan lulusan sesuai dengan harapan.
Rerie, sapaan akrab Lestari mendorong agar upaya transformasi SMK mampu meningkatkan persentase lulusannya bisa bekerja dan berwirausaha, berkemampuan berbahasa asing dan meningkatkan jumlah praktisi industri mengajar di SMK.
Selain itu, Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu berharap sektor industri mampu meningkatkan kontribusinya dalam pengembangan SMK.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, menilai peningkatan kualitas pendidikan vokasi merupakan langkah penting. Agar melahirkan SDM yang lebih berdaya saing dan sesuai dengan kebutuhan industri. Selanjutnya dapat berkontribusi signifikan dalam mengakselerasi pembangunan nasional.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.